Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sebagian masyarakat muslim menimbang penggunaan sistem halal ketika memilih layanan perbankan. Namun begitu dari hasil survei terbaru perusahaan riset pasar Populix, sistem halal bukan keutamaan, melainkan fasilitas dan pengalaman konsumen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Karena masih belum terlihat dengan jelas perbedaan antara layanan yang diberikan oleh bank konvensional dengan bank syariah,” kata Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 8 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan hasil survey, beberapa pertimbangan masyarakat ketika memilih layanan perbankan yaitu layanan pelanggan yang mudah dihubungi mencapai 91 persen. Kemudian jaringan ATM yang luas serta pelayanan kantor cabang yang memuaskan (90%). Pertimbangan lainnya yaitu bank memiliki aplikasi mobile banking (89%), internet banking dan biaya yang transparan (85%). Sementara pertimbangan soal bank menganut sistem halal yaitu 75 persen. Sedangkan tawaran bunga yang menarik hanya 16 persen.
Survei secara daring pada Maret 2023 itu melibatkan 1.014 orang responden lelaki dan perempuan muslim yang berusia antara 17 hingga 55 tahun. Mayoritas atau 61 persen responden menggunakan bank konvensional, bank syariah (35%), bank digital konvensional (31%), bank digital syariah (15%), dan BPR (8%).
Alasan konsumen muslim lebih memilih menggunakan bank konvensional dibandingkan bank syariah pada survei adalah masih nyaman dengan pelayanan bank yang saat ini dimiliki (44%), masih belum melihat perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah (40%). Selain itu, kantor cabang bank syariah tidak ada atau jauh dari rumah (21%), produk keuangan syariah masih belum bervariasi seperti bank konvensional (20%), sudah memiliki berbagai rekening di berbagai bank (20%), masih belum yakin menggunakan bank digital syariah (14%), dan tidak peduli dengan kehalalan produk keuangan (7%).
Hasil survei Populix juga mengungkapkan, bank syariah yang paling banyak dipilih oleh konsumen muslim adalah Bank Syariah Indonesia atau BSI (51%). Belakangan, layanan BSI terganggu sejak Senin, 8 Mei 2023. Menteri BUMN Erick Thohir mengakui soal serangan terhadap sistem teknologi informasi BSI selain disebut sebagai bagian dari proses transisi perbaikan sistem. Sementara pengamat dan praktisi keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menduga adanya ransomware atau pemerasan di balik gangguan transaksi BSI.
Adapun responden yang menjadi nasabah BCA Syariah (22%), dan Bank Aladin Syariah (10%). Diikuti Bank Muamalat Indonesia (9%), BTN Syariah (7%), CIMB NIAGA Syariah (7%), dan Bank Mega Syariah (6%). Selanjutnya produk-produk keuangan syariah yang banyak dimiliki oleh masyarakat adalah tabungan syariah (73%), Tabungan Haji (19%), Deposito Syariah (15%), Pinjaman Syariah (11%), KPR Syariah (9%), Giro Syariah (8%), dan Gadai Syariah (5%).
Mengenai prospek bank syariah di Indonesia, 44 persen responden menyatakan berniat akan membuka rekening bank syariah. Sementara 43 persen masih ragu dan 13 persen lainnya menolak.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.