TAIPAN Liem Sioe Liong alias Sudono Salim, Selasa pekan lalu, menggegerkan bursa saham Singapura. KMP Pte. Ltd., salah satu anak perusahaan Salim Group, memborong lima juta lembar saham Singapore Land (SingLand) seharga S$ 4,08 per lembar. Berarti, dana sebesar S$ 20,4 juta sekitar Rp 25 miliar berpindah ke kocek pemilik SingLand. Tapi perpindahan itu terjadi di bawah satu payung bisnis. Menurut harian Business Times, Singapura, KMP adalah salah satu dari dua perusahaan yang mengendalikan United Industrial Corporation (UIC), yakni induk perusahaan SingLand. Perusahaan lainnya, United Overseas Bank, ikut mengendalikan UIC sejak tahun lalu. Liem Sioe Liong sendiri menjabat wakil preskom, sedangkan kedua putranya, Anthonny Salim dan Andree Halim, menjabat direktur. Dengan membeli SingLand, keluarga Liem kini bisa mengontrol perusahaan properti itu secara langsung. Tetapi bisnis properti di Singapura sedang dirundung lesu. Salah satu aset SingLand adalah Shell Tower di kawasan Raffles Place. Gedung seluas 620.000 kaki persegi ini dua tahun lalu memasang tarif sewa S$ 13 per kaki persegi. Belakangan, tarif itu merosot menjadi S$ 7 per kaki persegi. SingLand juga memiliki menara ganda Gateway, yang dulu akan dijual seharga S$ 400 juta, tapi kini harganya diduga jatuh karena calon pembeli potensial sudah mengundurkan diri. Kendati begitu, gebrakan Liem pekan lalu telah melambungkan harga saham SingLand dan UIC sampai 10%.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini