Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Uni Emirat Arab (UEA) bakal menanamkan modal sebesar US$ 10 miliar (setara Rp 163,4 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.340) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara untuk pengembangan sektor energi baru terbarukan (EBT). Dia menjelaskan, investasi ini akan dilakukan melalui skema joint venture atau perusahaan patungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut berujar, dirinya sudah bertemu dengan Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei 10 hari yang lalu di kantornya. Pada pertemuan itu, ia menjelaskan kepada Suhail bahwa Indonesia sedang mengembangkan pembangkit berbasis EBT dengan kapasitas 72 gigawatt. “Dan dia bilang, ‘okay, dengan JV (joint venture), kita bisa bergabung 10 gigawatt’, 10 gigawatt itu US$ 10 miliar,” tutur Luhut di acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi bisa dibayangkan, ada begitu banyak peluang saat ini,” kata Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi era pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan akan meluncurkan Badan Pengelola Investasi Danantara pada Senin, 24 Februari 2025 mendatang. Danantara nantinya akan menjadi superholding perusahaan dan juga kendaraan investasi pemerintah Indonesia.
Prabowo menyebut pemerintah Indonesia siap meluncurkan sovereign wealth fund terbaru, Danantara, yang menurut evaluasi awal akan mengelola US$ 900 miliar asset under management (AUM) atau aset dalam pengelolaan.
“Danantara, yang akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini, akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kami ke dalam proyek-proyek berdampak tinggi yang berkelanjutan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo dalam pidatonya pada World Governments Summit 2025, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 14 Februari 2025.