Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Ingin Dua Lembaga Ini Membuat Robot Penanam Padi

Luhut mengatakan tiga hal pokok dalam pengembangan sektor pertanian, yaitu bibit, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan).

1 Februari 2021 | 08.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pada 2016, Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah menjadi pengganti sementara Menteri ESDM, Arcandra Tahar yang diberhentikan dengan hormat. Arcandra diberhentikan karena memiliki dua kewarganegaraan. REUTERS/Darren Whiteside

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mendorong PT Pindad (Persero) untuk berkolaborasi dengan Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) untuk mengembangkan alat mesin pertanian (alsintan) penanam singkong dan robot penanam padi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luhut mengatakan tiga hal pokok dalam pengembangan sektor pertanian, yaitu bibit, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan). Agar program food estate di Indonesia dapat berjalan, Kementerian Pertanian perlu mengembangkan teknologi pertanian terintegrasi, mulai dari bibit, pupuk, hingga alsintan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Litbang Kementerian Pertanian harus melakukan kolaborasi, karena apabila tidak berkolaborasi maka hasilnya tidak akan maksimal,” kata Luhut seperti dikutip dalam siaran pers Pindad, Senin 1 Februari 2021.

Menurutnya, pengembangan food estate sudah banyak menggunakan produksi dalam negeri salah satunya Pindad. BUMN ini harus mampu mengerjakan solusi alsintan dan dikerjakan bersama-sama.

Hal itu disampaikan Luhut didampingi oleh Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo, dan Kepala BPPT Hammam Riza saat mengunjungi BBP Mektan, Serpong, Rabu 27 Januari 2021. Kunjungan ke BBP Mektan merupakan bagian dari upaya memastikan kesiapan rekayasa dan manufaktur alsintan nasional untuk mendukung program food estate pemerintah.

Luhut menyampaikan akan berkomunikasi dengan Direktur Utama Pindad untuk mendiskusikan rencana kolaborasi. Luhut mendukung kerja sama yang dibangun oleh BBP Mektan bersama BPPT dalam pengembangan riset maupun rekayasa alat dan mesin pertanian dengan berbagi manufaktur, termasuk Pindad.

Kebutuhan food estate merupakan tantangan untuk pemerintah. Diharapkan dengan adanya teknologi-teknologi maju, pertanian dapat menjadi salah satu ujung tombak untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Di sektor bisnis industrial, lini produksi Divisi Peralatan Industri & Jasa Pindad sudah menghasilkan berbagai alsintan seperti traktor, rota tanam, combine harvester dan pengering padi yang siap mendukung program pertanian nasional.

Luhut menyebutkan proyek food estate yang sedang digarap oleh pemerintah saat ini merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mewujudkan modernisasi pertanian.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pertanian kita ke depannya harus terintegrasi. Food estate adalah golden opportunity kita untuk bisa mulai membangun pertanian maju dan modern,” ujar Luhut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus