Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

6 Mei 2024 | 20.59 WIB

Ilustrasi Logo Tesla. REUTERS/Dado Ruvic
Perbesar
Ilustrasi Logo Tesla. REUTERS/Dado Ruvic

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan adanya kabar terbaru perihal rencana Tesla berinvestasi di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini disampaikannya ketika ditemui di sela agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Luhut menyebut sudah ada perkembangan perihal rencana kerja sama tersebut. Namun, dia tak mau terang-terangan membuka kabar terbaru yang dimaksud.

“Ada (kabar terbaru), tapi belum saya buka. Nantilah,” kata Luhut.

Sebelumnya pada November 2023, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto membantah batalnya rencana investasi Tesla di Indonesia. Dia menyebut, rencana tersebut masih berlanjut namun saat ini masih ditunda.

"On going. Tapi dengan kondisi ekonomi dunia kayak gini, saya kira dia meng-hold investment," kata Seto saat ditemui di sela acara Tempo Electric Vehicle and Battery Conference di Jakarta pada 21 November 2023.

Seto menyampaikan perusahaan produsen mobil listrik milik Elon Musk itu menunda penanaman modalnya bukan hanya di Indonesia. "Saya dengar, rencana pabrik di Mexico juga di-hold. Ya, kita tunggu saja."

Mundur lagi, Luhut mengklaim Elon Musk tertarik berinvestasi di industri nikel Indonesia setelah mereka bertemu. Bagi Elon Musk, kata Luhut, industri nikel Indonesia sangat menjanjikan untuk memasok bahan baku baterai mobil listrik. 

Luhut mengatakan Tesla tengah mengalami kelebihan pasokan. Perusahaan memproduksi 3 juta kendaraan listrik, namun yang terserap oleh pasar hanya 1,8 juta unit. Oleh sebab itu, Tesla akhirnya memutuskan untuk menyetop produksi sementara, sampai situasi pasar berubah. 

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi. Diantaranya Turki, Arab Saudi hingga Thailand.

ANNISA FEBIOLA | RIRI RAHAYU | MAJALAH TEMPO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus