Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Mainkan Terus

Perusahaan Heirekens (Belanda) menarik 2 manager di PT Perusahaan Bir Indonesia & mengirim 3 tenaga baru untuk bagian teknik. Pihak buruh setempat mengadu ke DPR & persoalan sampai ke tangan Depnaker. (eb)

17 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIRNYA dua manajer asing yang kontroversiil di PT Perusahaan Bir Indonesia harus pergi. Keduanya -- F.G. Wolf (manajer pemasaran) dan W. Dijkstra (manajer produksi) -- ditarik oleh Heinekens, perusahaan Belanda yang memiliki 71% saham di PT PBI. Semustinya kericuhan mengenai program Indonesiasi di perusahaan itu sudah selesai. Ternyata belum. FBSI (pihak buruh) setempat pada mulanya menuntut supaya masa tugas Wolf dan Dijkstra diperpanjang tiga tahun lagi. Karena mereka sudah bertugas 4 tahun di situ, pihak manajemen menimbang bahwa mereka harus diganti oleh tenaga Indonesia. Tapi karena tenaga pengganti Indonesia kurang populer, maka pihak buruh lebih menyukai Wolf dan Dijkstra supaya dipertahankan. (TEMPO, 3 Juni). Ini ronde pertama. Angka buat manajemen. Minggu lalu pihak buruh kembali mengadakan offensif. Sekali ini mereka tidak menyebut lagi tentang Wolf aan Dijkstra, mungkin karena Heinekens sendiri sudah memutuskan supaya keduanya ditarik. Tapi mereka mengadu ke DPR bahwa pihak manajemen mau mendatangkan tiga tenaga asing baru, hingga bertentangan dengan program Indonesiasi. Lantas dua anggota DPR, yaitu Ketua fraksi Karya Pembangunan Sugiarto dan anggota fraksi Demokrasi Indonesia Santoso Donoseputro, mengeluarkan keterangan pers yang mencela sikap manajemen. Ini ronde kedua. Angka buat buruh. Tiga Akan Masuk Sementara itu timbul kesan di luar bahwa pihak buruh mungkin akan mogok jika penyelesaian tidak tercapai dengan pihak manajemen. Persoalan ini sudah sampai ke tangan Depnaker yang tegas tidak ingin melihat adanya pemogokan. Mungkin karena tidak ada kepastian, banyak langganan bir Bintang memperbesar pesanannya guna menjaga persediaan. PT PBI biasanya sehari menghasilkan 6000 krat bir Bintang, yang semua terjual selama heboh itu. "Distributor berlomba-lomba menyimpan stok, hingga kami sering lembur," kata staf bagian produksinya. Produksinya sudah terbesar di antara semua produsen bir di Indonesia. Kini pabriknya di Tangerang dan Surabaya bekerja penuh. Kericuhan itu memang membangkitkan publisitas perusahaan. Tanpa biaya adpertensi, penjualannya meningkat. Manajemen mengakui bahwa 3 tenaga asing baru akan didatangkan untuk bagian tehnik, yang tadinya kosong. Jadi walau 2 akan keluar, 3 lagi akan masuk. Mainkan terus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus