DIA orang sipil. Dan Prof. Abdul Madjid Ibrahim, ekonom yang
akhir tahun ini akan berusia 52, waktu mahasiswa pernah duduk
sebagai Pengurus Besar HMI. O, ya. Ia juga punya riwayat pendek
sebagai penyair -- untuk majalah pelajar Api Merdeka waktu ia di
SMA di Yogya.
Tapi bukan kebetulan jika teknokrat Deputy Ketua Bappenas ini,
yang semasa perang kemerdekaan anggota TRIP (Tentara Pelajar) di
Blitar, sekarang dapat kepercayaan pemerintah untuk jadi
Gubernur propinsi Aceh, menggantikan Muzakkir Walad. Ia orang
Aceh, yang sejak zaman Jepang merantau ke Jawa untuk mencari
SMA. Hasilnya bukan cuma ijazah sekolah menengah itu, tapi
kemudian juga gelar doktorandus dari Fakultas Ekonomi UI --
tempat ia berkuliah dan berteman antara lain dengan Ali
Wardhana, yang kini Menteri Keuangan. Dan jika ia kini
menyatakan sudah siap dengan rencana pembangunan Aceh itu tentu
tak mengherankan. Bekas Rektor Universitas Syah Kuala ini juga
dulu tokoh dari Badan Pembangunan Aceh yang terkenal: salah
seorang teknokrat di dekat gubernur yang lama.
Tapi meskipun ia tak mau mengungkapkan rencananya secara
lengkap, ia menilai sasaran utamanya di bidang prasarana.
"Sekarang," katanya kepada TEMPO pekan lalu, "jalan selain
kurang, juga banyak yang rusak, sehingga hasil-hasil pertanian
rakyat mengalami hambatan pemasaran."
Madjid punya pengalaman pribadi bagaimana sulitnya jadi anak
Aceh yang ingin maju dulu. Ia menyelesaikan SMA-nya di 3 kota.
Kelas 1 di Yogya, kelas 2 di Malang dan kelas terakhir di
Jakarta. Merantau jauh untuk bersekolah ini rupanya berkat
dorongan ayahnya juga, Tengku Haji Ibrahim (almarhum) yang
dikenal sebagai pendiri pesantren di Seulimeun, Kabupaten Aceh
Besar 45 km dari Banda Aceh arah ke Medan. Pesantren itu
sekarang dilanjutkan kakaknya, Tengku Haji Abdul Jalil.
Kini seperti banyak pejabat di pusat, putera tokoh pesantren ini
suka main golf, sementara isterinya yang juga asal Aceh,
Rochani, bermain tenis. Sabtu lalu ia diajak kelompok masyarakat
Aceh di Jakarta untuk bermain golf di Ancol sebagai perpisahan.
"Orang Aceh banyak juga yang senang golf," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini