Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak perusahaan Bank Mandiri, Mandiri Capital Indonesia atau MCI memasang target untuk menyuntikkan dana kepada empat startup atau usaha rintisan baru pada 2020. “Target tahun depan bisa investasi ke tiga sampai empat fintech. Tapi kita lihat dulu ada sinergi tidak dengan Mandiri group,” ujar Head of Investment Mandiri Capital Indonesia Rabbi Amrita Givatama usai menggelar konferensi pers Indonesia Innovation Forum di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rabbi, tahun depan MCI akan menyiapkan dana ventura yang lebih sehingga bisa melakukan pendanaan untuk beberapa usaha rintisan. Startup yang akan didanai tidak hanya terbatas di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mendanai usaha rintisan tertentu, Mandiri Capital menetapkan beberapa kriteria. Pertama, akan dilihat level sinergi antara suatu usaha rintisan dengan Mandiri group. Sebab, Bank Mandiri memiliki banyak grup seperti syariah, asas manajemen dan lainnya sehingga kekuatan sinergi menjadi hal pertama yang dilihat.
Kedua, Rabbi menuturkan, ia akan melihat dari segi perjalanan dan perkembangan perusahaan tersebut yang meliputi keuntungan yang dihasilkan. “Terakhir yang akan kita lihat adalah target dari market size suatu perusahaan. Bagaimana mereka garap market size sehingga mengungguli usaha rintisan lainnya,” ujar Rabbi
Sementara itu, ia menuturkan untuk proses pendanaan terhadap berbagai startup tidak memiliki batas waktu tertentu. “Kadang bisa kita lakukan tiga sampai enam bulan untuk investasi. Karena kembali lagi kita masih harus lihat sinergi mereka dengan Mandiri seperti apa. Selama lancar maka transaksi juga cepat,” tuturnya.
Adapun sejak resmi berdiri pada akhir 2016, Mandiri Capital Indonesia tercatat telah berinvestasi pada 13 usaha rintisan senilai Rp980 miliar. Mandiri Capital mengucurkan dana Rp7 miliar-Rp14 miliar per usaha rintisan. “Setelah lakukan investasi, kita akan lakukan monitoring untuk memutuskan apakah startup ini perlu atau tidak untuk ditambah investasinya,” kata Rabbi.
MONICHA YUNIARTI SUKU