Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Memasarkan tanah rawa

Pantai indah kapuk terpilih sebagai proyek real estate terbaik di pasifik tahun 1992. investasinya rp 3 trilyun, dananya masih terus diusahakan.

27 Juni 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH mega proyek sedang dibangun di pinggir jalan tol ke arah Bandar Udara SoekarnoHatta, Jakarta. Proyek yang tidak terhambat oleh tim PKLN (pinjaman komersial luar negeri) ini, adalah proyek kota baru Pantai Indah Kapuk (PIK). Dilihat dari anggarannya, proyek PIK tak kalah raksasa dari megaproyek Chandra Asri, yang sempat dibekukan karena menggunakan pinjaman luar negeri dengan dukungan bank pemerintah serta membutuhkan anggaran US$ 1,6 juta (sekitar Rp 3 trilyun). Pantai Indah Kapuk juga akan menelan investasi tak kurang dari Rp 3 trilyun. "Untuk pembebasan tanahnya (1.100 ha) dan pembangunan prasarana saja, anggaran kami sudah Rp 2 trilyun," kata Ir. Ciputra, bos PT Mandara Permai yang membangun kompleks PIK. Sementara itu, yang harus dibangun adalah: 10 hotel berbintang, 10 perkantoran, 10 kondominium, dan sebuah kompleks permukiman dengan 12.000 unit rumah untuk masyakarat kelas menengah. Kompleks ini akan dilengkapi sebuah taman laut, sebuah marina (bandar kapal yacht), dan lapangan golf (18 lubang). Proyek ini mentereng, baik anggaran maupun desainnya. Akhir Mei lalu Pacific Coast Builders Conference, yang merupakan konperensi pengusaha real estate kawasan Pasifik, telah menunjuk Pantai Indah Kapuk sebagai Site Plan of the Year 1992. "Kualitas perencanaan, sirkulasi, dan lingkungan bagaimana semua dipadukan dalam satu komunitas telah membuat proyek ini sangat dinamis," komentar dewan juri. Perlu dicatat, kota baru ini dibangun di kawasan rawarawa yang sangat berbau. Anehnya, rawarawa tidak ditimbun, sebaliknya justru diubah menjadi laut, sedangkan tanah yang berbau busuk, akan ditutupi dengan rumput. Selain itu, PIK mendapat penghargaan 1992 Gold Nuggest Awards, sebagai sebagai juara umum yang meliputi site plan of the year, home of the year, commercial project of the year, customs home of the year, serta sejumlah penghargaan khusus, seperti penghargaan untuk lingkungan, bentuk hotel, apartemen, dan perumahan. "Kontes ini bukan seperti penilaian lembagalembaga dari Spanyol yang begitu royal memberikan penghargaan untuk cari duit," kata Ciputra. Peserta kontes ada 488 perusahaan dari berbagai kawasan Pasifik yang setelah diseleksi tinggal 36 nominasi. Kemudian di tingkat final dipilih beberapa pemenang untuk kategori tertentu, termasuk pemenang terbaik. "Tujuan kami ikut serta bukan sekadar cari nama, tapi juga untuk pemasaran," ujar Ciputra. PIK adalah proyek konsorsium milik 10 konglomerat. "Masingmasing memegang saham ratarata sama. Investornya antara lain Grup BCA, Lim Sioe Liong, Sudwikatmono, Ibrahim Risyad, Brasali, Sofyan Wanandi, Subagja, Budiman, Atang Latief, Mochtar Ryadi, Sukrisman, dan saya sendiri," tutur Ciputra. Kini, dengan pembatasan pinjaman komersial luar negeri, proyek PIK agaknya juga akan menghadapi masalah dana. Tapi Ciputra optimistis. "Orang real estate itu ibarat pelari maraton. Kami bukan shortterm developer. Apakah proyek ini akan makan waktu 50 tahun, bagi saya tidak masalah. Yang penting, rencana dipegang," kata pengusaha sukses ini. Dengan investasi yang ditanamkan sekitar Rp 300 milyar, PIK tampaknya berusaha untuk segera menghasilkan. Dari penjualan keanggotaan klub golf, sudah laku 1.300 dari 1.800 yang direncanakan. Untuk sementara, PIK mencatat uang masuk sekitar Rp 93 milyar. Max Wangkar dan Bambang Aji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus