Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia melandai pada kuartal III 2023 mencapai 4,94 persen secara year on year (yoy).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Airlangga mengatakan, meskipun melandai, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan negara lainnya. "Indonesia salah satu negara yang tumbuh kuat, pertumbuhan kita masih lebih tinggi dibandingkan berbagai negara lain termasuk Cina, Malaysia, Amerika, bahkan Singapura. Tentu kita ada beberapa di atas negara kita seperti Vietnam," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin, 6 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Airlangga menyebut, Indonesia berhasil mempertahankan kondisi ekonomi di tengah berbagai risiko akibat situasi geopolitik yang tidak stabil. Ia menyebut, konflik di Timur Tengah, perang Ukraina dan Rusia, serta perang Israel dan Palestina menambah ketidakpastian dunia.
Komponen pendorong ekonomi terbesar adalah konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Sementara belanja pemerintah dan ekspor impor alami kontraksi.
"Dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga jadi kontributor tertinggi. Hal ini didukung oleh laju inflasi yang bisa dikendalikan, ditambah lagi pertumbuhan PMTB yang berkontribusi mendekati 30 persen termasuk komponen barang modal bangunan yang menggerakkan sektor konstruksi," ucap Airlangga.
Sebelumnya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2023 sebesar 4,94 persen secara yoy dan tumbuh 1,60 persen secara quartal to quartal (q to q). Sehingga, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,05 persen.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adaninggar Widyasanti menuturkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pola yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi triwulan III selalu lebih rendah dibanding triwulan II, kecuali pada 2020 atau ketika pandemi Covid-19.
"Namun dengan capaian pertumbuhan 4,94 persen yoy pada triwulan III tahun ini, ekonomi Indonesia terjaga solid dan tumbuh positif," kata Amalia.
YOHANES MAHARSO | RIRI RAHAYU