Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bekerja sama dengan Kepolisian RI untuk memastikan kelancaran penyerapan gabah sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 6.500 per kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita sudah tanda tangan MoU dengan Pak Kapolri. Kita kolaborasi, jadi dari Kepolisian supaya memastikan tidak ada penyimpangan di lapangan," ucap Amran di Kementerian Pertanian pada Senin, 10 Februari 2025. Ia mencontohkan peran pengawalan Polri dalam distribusi pupuk palsu di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, sekarang sudah berproses.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu, menurut Amran, juga harus diterapkan dalam penyerapan beras sesuai HPP terbaru. Amran sempat berujar saat ini masih banyak laporan pelanggaran ketentuan pembelian beras di bawah HPP, di berbagai daerah di Indonesia.
Amran tidak secara tegas soal sanksi terhadap pihak yang menolak membeli gabah beras sesuai HPP, tapi ia menekankan antisipasinya. "Itu yang dikawal kepolisian. Karena kesepakatan kita adalah (HPP gabah) Rp 6.500 diserap bukan saja Bulog, tapi semua pihak," kata Amran.
Ia menyebut penerapan HPP itu bertujuan untuk menjaga kesejahteraan petani dengan memberikan harga yang pantas. Bila gabah petani dibeli di bawah HPP, Amran yakin itu akan membuat petani terpukul. Padahal Amran menghitung setidaknya ada 100 juta orang yang akan terdampak dari kebijakan HPP gabah tersebut.
Amran juga menyampaikan Bulog harus menyerap 3 juta ton setara beras saat panen raya hingga April 2025. Sebanyak 2,1 juta ton beras dari target itu diserap melalui Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi). Sementara 900 ribu ton beras akan diperoleh Bulog melalui pengadaan langsung.
Bulog mencatat data serapan beras terkini baru sebesar 45 ribu ton dari target yang dibidik sebesar 3 juta ton sampai April 2025. Kendati realisasinya demikian, Amran tetap optimistis bisa mencapai target penyerapan beras 3 juta ton demi mewujudkan gagasan swasembada pangan ala Presiden Prabowo Subianto.