Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman menemui warga menolak relokasi saat warga melakukan demo di depan Posko Sei Bulu, Simpang Dapur 6, Kelurahan Sembulang, Pulau Rempang, Rabu siang, 26 Februari 2025. Iftitah berjanji kepada warga menolak akan mencari solusi terkait konflik PSN Rempang Eco-City.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya saat berkunjung ke rumah relokasi PSN Rempang Eco-City Iftitah mengatakan, kunjungannya ke Rempang masih tahap awal persiapan rencana transmigrasi lokal. Ia mengatakan belum memiliki kewenangan dalam hal ini, tetapi kunjungan ini merupakan tahap awal rencana itu melalui izin Presiden Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kunjungan ini merupakan bagian tindak lanjut bahwa saya sudah lapor ke bapak Presiden, bahwa bapak Presiden fokus dengan pertumbuhan ekonomi, fokus beliau melaksanakan industrialisasi," kata Iftitah kepada awak media saat berkunjung ke rumah relokasi.
Menurut dia, kunjungannya ke Rempang belum dijadwalkan untuk bertemu warga menolak relokasi. Pasalnya ia belum memiliki kewenangan untuk menjalankan program transmigrasi lokal tersebut.
Namun, saat hendak keluar dari Pulau Rempang, ia disambut protes warga menolak relokasi dengan cara membentangkan spanduk tolak PSN Rempang Eco City. Ia menghargai penolakan warga dan turun dari mobil.
"Saya sebetulnya belum mau ketemu, karena saya belum punya otoritas, kewenangan. Tapi saya turun dari mobil menghargai bapak-bapak dan ibu-ibu," kata dia kepada warga menolak PSN di depan Posko Sembulang Hulu.
Iftitah turun dari mobil di depan warga Rempang menolak PSN yang membentangkan spanduk penolakan relokasi. Ia langsung bersalaman dengan warga yang menolak. "Panjang umur pak, dengarkan kami rakyat bapak, kami mohon pak," kata Rozi salah seorang warga menolak PSN sambil bersalaman dengan Iftitah.
Iftitah sempat berbincang dengan warga menolak. Ia sempat membaca spanduk warga yang bertuliskan, "Kami menolak relokasi," kata dia membaca spanduk itu.
Kemudian politikus Demokrat tersebut mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah menyampaikan aspirasinya. "Terima kasih atas aspirasinya, kami ingin betul-betul supaya hak bapak ibu sekalian terakomodasi dengan baik," kata dia.
Ia mengatakan akan mempelajari masalah PSN Rempang Eco-City. "Saya Iftitah, Menteri Transmigrasi. Saya kemarin sampaikan pada Pak Presiden, kasian masyarakat di Rempang, bagaimana kalau saya ke situ. Terus kemudian saya akan berdialog sama warga, mungkin kami kementerian Transmigrasi punya solusi," kata dia.
Ia melanjutkan, solusinya seperti melakukan transmigrasi lokal. "Modelnya apa, transmigrasi lokal, bedanya dengan relokasi, kalau relokasi bapak ibu cuma diambil terus dipindahkan, tapi kalau transmigrasi, kami mau buat memindahkan kehidupan," kata dia.
Kalimat Iftitah itu langsung disambut warga. "Sama saja pak (relokasi dan transmigrasi)," kata warga dalam perbincangan itu.
"Kalau bapak ibu belum mau pindah, juga tidak apa-apa. Karena transmigrasi itu secara undang-undang harus sukarela, tidak boleh dipaksa. Makanya nanti saya sampaikan saya akan berjalan dengan cara saya. Yang penting kita tidak saling ganggu," katanya.
Warga juga membantah menganggu, selama ini kata mereka, warga yang diganggu berbagai pihak akibat proyek PSN Rempang. "Kami tidak mengganggu pak, kami yang diganggu," kata Wadi. Ia menyatakan tidak akan menerima relokasi maupun transmigrasi. "Transmigrasi ini penghalusan bahasa saja, dikira warga tidak mengerti," kata dia.