Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta-PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menerbitkan obligasi bertajuk Komodo bond senilai Rp 5,4 triliun atau setara dengan US$ 405 juta di London Stock Exchange pada hari ini, Senin, 29 Januari 2018. WIKA menjadi perusahaan konstruksi Indonesia yang pertama mencatatkan obligasi global berdenominasi rupiah di London Stock Exchange.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obligasi dengan kupon 7,7 persen yang diterbitkan WIKA ini mengalami oversubscribed mencapai 250 persen. Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan hal ini menunjukkan dukungan kuat investor global terhadap infrastruktur Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dana yang didapatkan akan digunakan untuk membiayai proyek investasi dan infrastruktur di Indonesia," kata Bintang melalui keterangan tertulis, Senin, 29 Januari 2018.
Penerbitan Komodo bond WIKA disaksikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Sri Mulyani mengatakan fundamental makroekonomi Indonesia yang kuat, ditandai dengan meningkatnya rating S&P dan Fitch turut mendorong kepercayaan pemodal global untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami selalu mendorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif, dan salah satunya adalah Komodo bonds," ujar Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang sama.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan akan terus mendorong perusahaan pelat merah untuk memanfaatkan pasar Komodo bond sebagai sumber pendanaan mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Komodo bond menjadi andalan bagi kami untuk melangkah maju," kata Rini.
WIKA menjadi BUMN kedua yang menerbitkan Komodo bond setelah sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk menerbitkan obligasi serupa dengan nilai Rp 4 triliun atau US$ 295,7 juta dengan kupon 7,5 persen.