Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DEPUTI GUBERNUR SENIOR BI
Presiden Sodorkan Anton dan Mirza
Presiden mengajukan dua nama sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, yakni Kepala Ekonom Bank Danamon Anton Gunawan dan Direktur Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan, Mirza Adityaswara. "Tadinya saya menduga mantan Deputi Gubernur BI Hartadi yang akan diajukan," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan DPR, Harry Azhar Azis, Rabu pekan lalu.
Surat pengajuan bertanggal 15 Agustus itu akan dibahas Badan Musyawarah DPR sebelum diserahkan ke Komisi Keuangan. Setelah itu, Komisi akan menggelar rapat internal untuk menerima atau menolak dua calon tersebut.
Jabatan deputi gubernur senior kosong sejak posisi itu ditinggalkan Darmin Nasution pada 2008, lantaran ia terpilih sebagai Gubernur BI. Nantinya calon yang terpilih hanya akan melanjutkan masa jabatan yang tersisa, yakni hingga 2014. "Gubernur BI butuh dukungan deputi senior yang lebih mengerti moneter," ujar ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono.
INDUSTRI PETROKIMIA
Ferrostaal Minta Jaminan Pasokan Gas
MENTERI Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menjanjikan pasokan gas untuk pabrik petrokimia, Ferrostaal Industrial, yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat. "Saya minta waktu sebulan guna membahas alokasi gas untuk pabrik ini. Indonesia butuh investor, dan Ferrostaal sudah memenuhi seluruh persyaratan investasi," katanya setelah bertemu Chief Executive Officer Ferrostaal Industrial, Klaus Lesker, di Kementerian Perindustrian, Kamis lalu.
Dalam pertemuan itu, Ferrostaal melaporkan investasi pabrik petrokimia mereka terhambat karena tidak tersedianya pasokan gas. Nilai investasi Ferrostaal mencapai US$ 1,8 miliar atau hampir Rp 19 triliun. Pabrik tersebut diperkirakan beroperasi pada 2018 atau 2019. "Kami terus mendiskusikan masalah pasokan gas dengan pemerintah," kata Klaus.
Menurut Hidayat, sebenarnya Ferrostaal sudah menjalin kerja sama dengan PT Chandra Asri. Namun hingga kini alokasi gas untuk pabrik belum pasti sehingga rencana pabrik terkatung-katung. "Kebutuhan gas pada klaster atau kawasan di Papua tersebut mencapai 180 mmscfd (juta kaki kubik per hari)." l
BISNIS KOMUNIKASI POLITIK
Belanja Iklan Partai Melonjak
PEMILIHAN umum masih setahun lagi, tapi sejumlah partai politik sudah menggenjot kampanye dan gencar beriklan melalui berbagai media. Dari survei Nielsen Indonesia, terlihat belanja iklan yang dihabiskan partai politik dan pemerintah daerah selama semester pertama 2013 naik 56 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Mencapai Rp 2,72 triliun," kata Managing Director Nielsen Indonesia, Irawati Pratignyo, Kamis pekan lalu.
Nielsen juga mencatat, jumlah belanja iklan di media massa untuk semua kategori produk naik 25 persen pada semester pertama 2013, yaitu Rp 51,2 triliun. Angka ini lebih besar dibanding pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 40,9 triliun. "Volume iklan bertambah 6 persen dari total 3,3 juta spot menjadi 3,5 juta spot di televisi, surat kabar, serta majalah dan tabloid," kata Irawati dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, Komisi Penyiaran Indonesia menemukan ratusan iklan politik terselubung di berbagai stasiun televisi, antara lain di jaringan MNC Group, TV One, dan Metro TV. Ketiganya merupakan kelompok bisnis yang dimiliki oleh petinggi partai politik yang bakal ikut bertarung dalam pemilihan presiden mendatang. Mereka adalah Aburizal Bakrie (TV One dan ANTV), Hary Tanoesoedibjo (MNC Group), dan Surya Paloh (Metro TV).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo