Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Impor Daging Sapi
Daging Amerika Dilarang Masuk
Pemerintah secara resmi menghentikan sementara impor daging sapi asal Amerika Serikat karena berjangkitnya kembali penyakit sapi gila di negara tersebut. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan kebijakan ini diberlakukan pada produk yang pengirimannya dilakukan sejak 24 April.
"Batas waktunya sampai kapan belum ditentukan," kata Syukur, Kamis pekan lalu. Menurut dia, pemerintah akan mencabut penghentian itu jika otoritas Amerika merespons cepat kasus ini dan melakukan tindakan pengendalian penyakit sapi gila yang merebak.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Amerika menjadi pemasok utama daging ke Indonesia setelah Australia dan Selandia Baru. Sepanjang Januari hingga Februari 2012, Indonesia telah mengimpor daging sejenis lembu dari Amerika Serikat sebesar 334,3 ton.
Utang Humpuss
Humpuss Terbelit Utang
Humpuss Sea Transport, anak perusahaan PT Humpuss, terbelit utang dan kini digugat perusahaan perkapalan Empire Chemical Tanker Holdings. Empire mengajukan perlindungan dari bangkrut ke pengadilan di Amerika Serikat pada pertengahan Maret lalu. Humpuss, milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, dituntut membayar pinjaman US$ 145 juta atau setara dengan Rp 1,3 triliun.
Utang itu terjadi saat Humpuss Sea Transport memesan empat kapal baru dari Empire pada Oktober 2007-Januari 2008. Empire memenuhi pesanan ini dan mengirimkan kapal-kapal itu pada 2009, bersamaan dengan terjadinya krisis keuangan dunia. Akibatnya, harga sewa kapal naik ke titik tertinggi, sehingga Humpuss berhenti membayar biaya sewa kapal kepada Empire.
Pengadilan Tinggi London memutuskan kapal-kapal dan aset Humpuss senilai US$ 60 juta harus disita. Sayangnya, menurut hakim Julian Martin Flaux, properti milik Humpuss di Singapura sudah dipindahkan ke Indonesia. "Bisnis yang tersisa di Singapura tidak lebih dari kulit kerang," katanya, Selasa pekan lalu.
Perusahaan Retail
Wal-Mart Suap Pejabat Meksiko
Perusahaan retail terbesar di Amerika Serikat, Wal-Mart Inc, diduga terlibat skandal penyuapan terhadap pejabat pemerintahan di Meksiko. Suap senilai US$ 24 juta atau Rp 220 miliar itu diberikan sehubungan dengan upaya Wal-Mart mendominasi pasar eceran di negeri sombrero itu.
Suap ini terungkap dari surat elektronik yang diberikan seorang pengacara kepada eksekutif Wal-Mart yang berbasis di Arkansas pada 2005. Dalam surat tersebut, si pengacara mengatakan anak usaha Wal-Mart, Wal-Mart de Mexico, mengatur penyuapan untuk mengeluarkan izin pendirian toko di setiap lokasi strategis di Meksiko. "Pengacara memiliki informasi kuat karena dia bertugas mengamankan izin pembangunan," demikian ditulis New York Times, seperti dikutip dari AFP, Senin pekan lalu.
Vice President Corporate Communication Wal-Mart David Tovar mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus yang melibatkan petinggi perusahaan ini. "Penyelidikan masih berlanjut hingga hari ini," ujarnya.
Listrik
Listrik Padam, Transportasi Terganggu
Sebanyak 17 gardu listrik induk di Jakarta terganggu pada Rabu pekan lalu. Manajer Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta-Tangerang Paranai Suhafsan mengatakan penyebabnya adalah gangguan listrik pada interbus transformer (IBT) alias trafo 500 Kv/150 di Gandul, Cinere, Jakarta Selatan, pada pukul 13.12. Hal ini kemudian menyebabkan pembangkit listrik di Muara Karang dan Lontar tak kuat menanggung beban berlebih dan merembet ke gardu listrik.
Salah satu obyek vital yang mengalami pemadaman antara lain kawasan bisnis di Jalan Thamrin dan sebagian Jakarta Barat serta Bandara Soekarno-Hatta. Kereta api komuter rute Tanah Abang-Parung Panjang juga terhenti.
Setidaknya 14 penerbangan Garuda Indonesia mengalami keterlambatan 15 menit sampai satu jam. "Keterlambatan itu menimbulkan efek domino, sehingga total 27 penerbangan yang mengalami keterlambatan," kata juru bicara PT Garuda Indonesia, Pujobroto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Edisi 24 Maret 2014
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini