Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

12 Maret 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penerbangan
AirAsia Tinggalkan Boeing

Setelah tujuh tahun bersama, Indonesia AirAsia memutuskan berpisah dengan produk buatan Boeing, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat. Sejak Selasa pekan lalu, maskapai penerbangan hemat itu memilih kebijakan armada tunggal dengan mengoperasikan Airbus 320 buatan produsen pesawat yang bermarkas di Blagnac, Prancis.

Presiden Direktur PT Indonesia AirAsia Dharmadi mengatakan pilihan satu merek itu untuk mendongkrak efisiensi perusahaan. "Pesawat jenis itu hemat bahan bakar hingga 15 persen," kata Dharmadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Indonesia AirAsia sudah memiliki 17 unit Airbus 320, yang menggeser peran 4 unit Boeing 737-300.

Menurut Dharmadi, Indonesia AirAsia berniat mendatangkan empat unit pesawat lagi sehingga pada akhir 2012 perusahaan yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, itu bakal mengoperasikan 21 pesawat. Pada 2015, dia berharap armada Airbus menjadi 34 unit. Hingga akhir tahun lalu, Indonesia AirAsia mengangkut 20 juta orang sejak penerbangan perdananya pada 2004.

Perbankan
Lima Bank Salurkan Kredit Rumah

Lima bank nasional menjadi penyalur kredit pemilikan rumah lewat program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kelima bank tersebut—BNI, Mandiri, BTN, BRI, dan BRI Syariah—sepakat menetapkan bunga 7,5 persen per tahun. "Kementerian terus berupaya membantu masyarakat miskin memiliki rumah layak huni," ujar Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz pekan lalu.

Djan melanjutkan, lewat program FLPP, masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki rumah sejahtera hanya dengan mencicil Rp 575 ribu setiap bulan. Penyaluran FLPP terbatas untuk rumah seharga Rp 70 juta.

Program FLPP sempat terhenti hampir dua bulan karena bank enggan menurunkan suku bunga. Tahun lalu, bank menetapkan suku bunga 8,15-9,95 persen. Tapi tahun ini bunga menjadi 7,5 persen, sehingga angsuran menyusut dari Rp 625 ribu menjadi Rp 575 ribu per bulan.

Terkaya
Carlos Slim Paling Tajir

Carlos Slim Helu mencetak hat trick menjadi orang terkaya sejagat tiga tahun beruntun versi majalah Forbes pekan lalu. Ia membukukan aset US$ 69 miliar. Hartanya tergerus US$ 5 miliar karena rapor saham perusahaannya anjlok 50 persen tahun lalu. Sebelum menjadi juragan telekomunikasi, kakek 72 tahun itu memulai bisnis dari mengasong minuman ringan pada umur 10 tahun.

Bos Microsoft, William Henry Gates III alias Bill Gates, menguntit di posisi kedua dengan kekayaan US$ 61 miliar, naik dari tahun lalu US$ 56 miliar. Tempat ketiga diisi Warren Buffett, pemilik firma investasi Berkshire Hathaway, dengan kekayaan US$ 44 miliar. Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, mengantongi harta US$ 17,5 miliar. Peringkatnya meroket dari urutan ke-52 ke nomor 35.

Dari 1.226 jutawan terkaya, 426 di antaranya berasal dari Negeri Abang Sam. Duet pemilik kelompok Djarum, Michael dan Budi Hartono, menjadi orang Indonesia yang masuk daftar Forbes dengan kekayaan masing-masing US$ 3,5 miliar. Di belakang mereka ada juragan sawit Wilmar, Martua Sitorus (US$ 3 miliar), bos Grup Rajawali Peter Sondakh (US$ 2,2 miliar), taipan Sukanto Tanoto dari Grup Raja Garuda Mas (US$ 1,9 miliar), Low Tuck Kwong (US$ 1,2 miliar), dan bos CT Corp Chairul Tanjung (US$ 1 miliar).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus