Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERBURUHAN
Aturan Empat Menteri Direvisi
PEMERINTAH akhirnya melunak soal batasan besaran upah buruh di masa krisis ini. Peraturan Bersama Menteri Tenaga Kerja, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan tentang pemeliharaan momentum pertumbuhan ekonomi nasional dalam mengantisipasi perkembangan perekonomian global ini diputuskan diubah dalam rapat yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kamis malam pekan lalu.
Pasal yang direvisi adalah pasal 3. Semula, batas atas upah buruh tidak boleh melebihi pertumbuhan ekonomi, yakni enam persen. Kini, batasan maksimalnya diubah menjadi angka inflasi. Tapi Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menilai revisi itu percuma. “Sudah banyak pemerintah daerah yang menaikkan upah minimum di atas inflasi, apa bisa diturunkan?” ujarnya. Ia menilai aturan ini hanya akan memukul pengusaha kecil dan menengah.
UTANG
US$ 280 Juta untuk Infrastruktur
BANK Pembangunan Asia (ADB) menyediakan pinjaman tambahan US$ 280 juta bagi Indonesia untuk infrastruktur. Utang komersial ini berjangka 15 tahun, termasuk masa tenggang tiga tahun. Pinjaman ini, kata Pejabat ADB untuk Asia Tenggara Rehan Kausar, diharapkan bisa mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan infrastruktur dan memperbaiki iklim investasi. ”Permintaan domestik dan investasi swasta selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers ADB, Kamis pekan lalu.
Indonesia merencanakan pembiayaan infrastruktur sebesar US$ 65 miliar sepanjang 2005-2009. Pada mulanya, angka sebesar itu diperoleh dari anggaran negara US$ 25 miliar, lembaga keuangan lokal US$ 14 miliar, lembaga internasional US$ 10 miliar, dan swasta US$ 16 miliar. Tapi, karena iklim investasi sedang melemah, menurut Kausar, pemerintah tidak bisa berharap banyak pada partisipasi sektor swasta. ”Untuk itu diperlukan reformasi besar secara struktural dan kelembagaan,” ujarnya.
PUPUK
Pasokan Ditambah
PEMERINTAH akan menambah pasokan 300 ribu ton pupuk bersubsidi untuk mengatasi kelangkaan mulai Senin pekan ini. Sebanyak 200 ribu ton di antaranya akan didistribusikan langsung ke daerah. Sisanya disiapkan untuk operasi pasar. ”Para produsen diminta meningkatkan kapasitas produksi,” kata Menteri Pertanian Anton Apriyantono seusai Rapat Kabinet Terbatas di Istana Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jumat pekan lalu. Dengan tambahan itu, total pupuk yang disalurkan pemerintah tahun ini 4,8 juta ton.
Menurut Anton, para produsen akan meningkatkan produksinya tahun ini juga. Pupuk Kaltim, misalnya, akan menaikkan 80 ribu ton, Pupuk Iskandar Muda 50 ribu ton, dan Petro Kimia 5.000 ton. Pada 2009, produsen akan memproduksi sesuai dengan kapasitas maksimal 7 juta ton. Direktur Utama PT Pupuk Sriwijaya Dadang Heru Kodri mengatakan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi siap memasok gas untuk mendukung program ini. Sistem pembayarannya pun menggunakan rupiah. ”Kalau kontraknya dolar, nanti dirupiahkan sesuai kurs,” kata Dadang.
PENERBANGAN
Larangan Terbang Diperpanjang
UNI Eropa memperpanjang larangan terbang maskapai Indonesia hingga Undang-Undang Penerbangan disahkan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Budhi Muliawan Suyitno menyatakan, dari 69 temuan yang dipermasalahkan, sebanyak 35 temuan sudah memenuhi standar.
Indonesia bersama delapan negara lain, Kongo, Angola, Equatorial Guinea, Republik Kyrgyz, Liberia, Gabon, Sierra Leone, dan Swaziland, masuk daftar larangan penuh sebagai negara yang maskapainya tidak diizinkan masuk wilayah Eropa. Menurut daftar terakhir dalam situs resmi Uni Eropa pertengahan November lalu, 47 operator penerbangan Indonesia, termasuk Garuda Indonesia, dilarang terbang.
Namun Presiden Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) Roberto Kobeh Gonzales mendesak Uni Eropa segera mencabut larangan terbang bagi Indonesia. Sebab, keselamatan penerbangan, kapasitas penerbangan, kualitas pilot, dan layanan lalu lintas udara maskapainya sudah diperbaiki. ”Tidak semua negara melakukan ini dan transparansi sangat penting,” ujarnya Kamis pekan lalu.
ENERGI
Harga Minyak Turun
HARGA minyak mentah turun lagi. Seperti dikutip dari Bloomberg, harga minyak di New York Mercantile Exchange untuk pengantaran Januari turun US$ 3,1 atau 5,7 persen menjadi US$ 51,34 per barel. Dengan begitu, harga emas hitam ini telah longsor 65 persen setelah menembus rekor US$ 147,27 pada Juli lalu, yang diikuti dengan pemberian stimulus pertama oleh Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang sejak Perang Dunia II.
Sedangkan harga minyak Brent untuk pengapalan Januari turun 4,1 persen menjadi US$ 50,97 per barel dalam perdagangan berjangka ICE Future Europe. Penurunan harga ini disebabkan oleh spekulasi akan hasil pertemuan tingkat menteri negara anggota organisasi produsen minyak (OPEC) di Kairo. Sedangkan keputusan final produksi minyak baru akan ditentukan menteri Iran, Qatar, dan Aljazair dalam konferensi di Oran, Aljazair, 17 Desember mendatang.
Berbagai laporan juga menyebutkan resesi Jepang—importir minyak terbesar kedua di dunia—telah menurunkan tingkat konsumsi. Selain itu, anjloknya harga minyak disebabkan oleh penguatan nilai tukar dolar Amerika terhadap euro setelah spekulasi akan mata uang berhenti akibat rencana bank sentral Eropa menurunkan suku bunga. Euro melemah 1,9 persen menjadi US$ 1,2664 dari sebelumnya US$ 1,2904 per euro.
BAHAN BAKAR MINYAK
Konsumsi Pertamax Melonjak
SEPERTI sudah diperkirakan, konsumsi Pertamax di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi meningkat tiga kali lipat pada Oktober dan November dibanding Juli-September 2008. Semula konsumsi harian Pertamax hanya 400 kiloliter, sedangkan kini menjadi 1.500 kiloliter. Pemicunya, sejak awal November, harga Pertamax turun menjadi Rp 6.800 dari sebelumnya Rp 7.800.
Jika konsumsi Pertamax tetap tinggi, Pertamina bisa mengimpor bahan bakar ini, terutama untuk wilayah di luar Jawa. Sebab, kilang Balongan saat ini hanya mampu menyediakan 300 ribu kiloliter Pertamax per tahun. ”Kalau di Sumatera Bagian Utara, yang tidak memiliki kilang, memang lebih ekonomis impor dari Singapura,” kata Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak Retail PT Pertamina Denni Wisnuwardhani.
CPO
Pungutan Ekspor Dihapus
MENTERI Perdagangan Mari Elka Pangestu akhirnya menghapuskan pungutan ekspor minyak kelapa sawit alias CPO. Sedangkan harga patokan ekspor untuk periode 1-31 Desember ditetapkan US$ 487,87 per metrik ton. Yang lain, harga patokan ekspor buah dan kernel kelapa sawit US$ 204 per metrik ton, crude olein US$ 496, crude stearin US$ 348, crude palm kernel oil US$ 487, crude kernel stearin US$ 487, crude kernel olein US$ 487, RBD palm olein US$ 504, dan TBD palm kernel olein US$ 518.
Keputusan ini merupakan tindak lanjut dari sepuluh kebijakan penanggulangan krisis ekonomi global. Salah satunya menurunkan pungutan ekspor CPO menjadi nol persen. Padahal pungutan ekspor sebesar 2,6 persen baru saja ditetapkan Menteri Perdagangan pada 28 Oktober lalu.
KURS
Kurs Masih Normal
INDEKS Harga Saham Gabungan ditutup menguat, dengan transaksi yang signifikan, pekan lalu. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, indeks ditutup naik 39,467 poin (3,28 persen) ke level 1.241,541. Perdagangan juga meningkat hingga 60.328 kali transaksi dengan volume 15.287 juta lembar saham senilai Rp 8,98 triliun. Saham-saham sektor pertambangan dan agri menopang penguatan tersebut.
Sebaliknya, rupiah ditutup melemah ke level 12.290 per dolar Amerika dibanding hari sebelumnya, Rp 11.975. Rupiah tidak terpengaruh sentimen positif pasar yang menaikkan indeks. Rupiah tertekan permintaan korporasi yang biasanya meningkat menjelang tutup tahun.
Tapi Wakil Presiden Jusuf Kalla, pekan lalu, mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika sampai saat ini dinilai masih bisa diterima alias masih normal. Sebab, pelemahan kurs rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara lain seperti won Korea atau dolar Australia. Depresiasi terhadap mata uang, kata Kalla, terjadi di hampir semua negara, kecuali yen Jepang yang menguat terhadap dolar Amerika. Ia optimistis, dalam beberapa hari ke depan, kurs rupiah akan membaik.
Di pasar regional, dolar Amerika justru melemah karena adanya ekspektasi bakal diturunkannya suku bunga The Fed pada pertemuan bulanan Desember nanti. Dolar berada di level 95,32 yen, melemah dibanding penutupan di pasar London pada level 95,58 yen. Euro stabil atas dolar di posisi 1,2923 dolar—sebelumnya di level 1,2879 dolar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo