Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Neraca Perdagangan Mei Surplus, Tapi Belum Ideal

Jika melihat struktur neraca perdagangan pada bulan tersebut, kinerja ekspor year-on-year tercatat mengalami penurunan.

24 Juni 2019 | 14.11 WIB

Pekerja mengamati bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, 26 April 2017. Surplus neraca perdagangan Maret 2017 tercatat sebesar 1,23 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan surplus Februari 2017. ANTARA/M Agung Rajasa
Perbesar
Pekerja mengamati bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, 26 April 2017. Surplus neraca perdagangan Maret 2017 tercatat sebesar 1,23 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan surplus Februari 2017. ANTARA/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menganggap nilai surplus neraca perdagangan yang terjadi pada bulan Mei 2019 belum ideal. Sebab, jika melihat struktur neraca perdagangan pada bulan tersebut, kinerja ekspor year-on-year tercatat mengalami penurunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jadi ini memang surplus, tetapi tidak dalam posisi ideal," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin 24 Juni 2019.

Dengan kondisi tersebut, Suhariyanto menyebut ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dibenahi untuk mendorong kinerja neraca perdagangan. Ia mengakui, meningkatkan kinerja ekspor memang diperlukan, tetapi hal itu bukan pekerjaan mudah apalagi dengan kondisi perekonomian global saat ini yang menunjukan adanya pelambatan.

Di samping itu, upaya mendorong diversifikasi produk juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit. "Seperti yang saya bilang tahun 2019 memang luar biasa besarnya, orang-orang bilang jangan nyalahin eksternal saja, lho kita enggak menyalahkan eksternal, tapi kita perlu memperhatikan kan," kata Suhariyanto.

Sebelumnya, BPS merilis kinerja neraca perdagangan pada Mei 2019 tercatat surplus US$210 juta. Saat ini, nilai ekspor migas mampu menembus angka US$ 1,63 miliar dan non migas US$ 14,57 miliar. Meskipun demikian secara kumulatif, neraca perdagangan Januari - Mei defisit senilai US$2,14 miliar. 

"Bisa dilihat bahwa peningkatan ekspor dari posisi April ke Mei itu terjadi karena peningkatan ekspor baik migas, maupun adanya peningkatan ekspor non migas," kata Suhariyanto.

BPS mencatat nilai ekspor migas pada Mei 2019 naik 50,19 persen menjadi US$ 1,11 miliar jika dibandingkan April yang mencapai US$ 0,74 miliar. Adapun nilai ekspor non migas tumbuh 10,16 persen menjadi US$ 13,63 miliar dari sebelumnya US$ 12,37 miliar.

BISNIS | DIAS PRASONGKO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus