Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo ternyata belum mampu memancing para investor besar masuk dan membangun hotel berbintang di Kulon Progo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memang sempat ada satu investor besar mau masuk Kulon Progo, tapi dia cuma peletakan batu pertama sekaligus batu terakhir, nggak jadi dibangun hotelnya,” ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istidjab Danunegara ditemui Tempo di Balaikota Yogya Rabu 2 Januari 2019.
Istidjab menuturkan, gaung bandara baru Yogyakarta di Kulon Pogo yang menjanjikan bakal melipatgandakan kunjungan wisatawan manca ke Yogya memang masih disikapi dingin para investor. Terutama jika investor itu diminta investasi membangun hotel mewah di kabupaten yang sama sekali belum memiliki hotel berbintang itu.
“Investor masih ketakutan balik modalnya lama kalau mereka membangun hotel mewah di Kulon Progo, larinya (membangun hotel mewah) tetap ke Kabupaten Sleman atau Kota Yogya,” ujar Istidjab.
Istidjab menuturkan biasanya investor hotel besar di Sleman atau Kota Yogya waktu untuk balik modal atas usaha hotel yang dibangunnya sekitar 8-10 tahun. Meskipun saat momen hari raya keagamaan dan libur panjang banyak kamar hotelnya habis tak bersisa dipesan. “Kami tak bisa memaksa investor akan membangun di mana karena itu perhitungan bisnis mereka,” ujarnya.
Catatan PHRI tahun 2017, belum ada satu pun hotel berbintang dibangun di Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan hotel melati atau non bintang di Kulon Progo dari tahun 2016 sebanyak 26 unit dengan total 482 kamar malah turun jumlahnya di tahun 2017 menjadi 24 hotel dengan total 444 kamar.
Hampir sama nasibnya dengan Kabupaten Gunung Kidul dan Bantul. Jumlah hotel berbintang di dua kabupaten DIY itu sejak 2016 sampai saat ini masih satu unit saja. Dengan jumlah kamar kurang dari 100 kamar. Sedangkan sebaran hotel berbintang memang tampak mencolok di Kota Yogya yang jumlahnya tahun 2017 ada 82 hotel sedangkan di Sleman ada 32 hotel.
Bandara baru Kulon Progo yang ditargetkan beroperasi April 2019 diprediksi mampu menampung penumpang 15.000-25.000 orang dibanding bandara lama Yogya Adisutjipto yang saat ini berkapasitas 7.000-8.000 penumpang hari biasa dan 9.000-10.000 penumpang saat weekend.
Simak berita lainnya terkait New Yogyakarta International Airport hanya di Tempo.co.