Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

NTB Satu-satunya Provinsi yang Belum Mendapat Beras Impor, Ini Alasan Dirut Bulog Buwas

Nusa Tenggara Timur atau NTB menjadi satu-satunya daerah yang belum mendapat beras impor. Ini alasan Dirut Bulog Budi Waseso atau Buwas.

19 Oktober 2023 | 07.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengungkapkan bahwa beras impor telah disalurkan ke seluruh provinsi di Indonesia, kecuali Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia pun memastikan bahwa stok beras yang dimiliki NTB aman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Satu-satunya wilayah di Indonesia yang sekarang ini tidak kemasukan beras impor tinggal NTB,” kata Buwas saat ditemui di Kantor Perum Bulog, Jakarta, pada Rabu, 18 Oktober 2023.

Buwas menyebut, dirinya telah memerintahkan pihak Bulog yang ada di NTB untuk mengawasi betul pasokan beras yang ada di sana. Tujuannya agar pasokan tetap terjaga, sehingga pemerintah tidak perlu memasok beras impor ke NTB.

“Kalau sampai NTB kemasukan beras impor kita mau bangganya dari mana ini,” ujarnya.

Pasalnya, NTB merupakan salah satu wilayah penghasil beras.

“Saya bersyukur dan alhamdulillah bahwa NTB tidak kemasukan beras dari luar NTB, apalagi impor,” ungkap Buwas.

Di sisi lain, mantan Kabareskrim Polri itu juga menyayangkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan daerah lumbung beras nasional saat ini kekurangan pasokan dan harus menerima beras impor.

Buwas menjelaskan, masuknya beras impor ke Sulsel tersebut bukan karena produksinya yang kurang. Melainkan, karena beras Sulsel dikirimkan ke daerah-daerah lain yang mengalami kekurangan beras. 

"Sulawesi Selatan itu kan barometer dan produksi terbesar di Indonesia, jadi sampai hari ini ini sudah kemasukan beras untuk Sulawesi Selatan dari impor 70 ribu ton. Miris kan," ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Buwas mengimbau kepada daerah-daerah penghasil beras agar dapat mengatur soal pembatasan keluarnya beras dari wilayah mereka. 

"Supaya tertata lah dengan baik, yang produksi-produksi bertahan untuk wilayahnya tetap di wilayah cukup, baru sisanya boleh keluar," pesan Buwas.



Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus