Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

OJK Catat Kredit Perbankan Lanjutkan Pertumbuhan Dua Digit sebesar 10,79 Persen Menjadi Rp 7.717 Triliun

OJK menyatakan kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga pada November 2024.

8 Januari 2025 | 13.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi masyarakat menabung di Bank. Foto: Antara Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat kredit perbankan melanjutkan tren positif. Kredit industri perbankan per November 2024 mencapai angka Rp 7.717 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan kinerja intermediasi perbankan masih tumbuh positif dengan profil risiko yang tetap terjaga pada November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Pertumbuhan kredit masih melanjutkan double digit growth sebesar 10,79 persen year-on-year,” ucap Dian saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) yang digelar secara daring pada Selasa, 7 Januari 2025. Adapun pada Oktober 2024, pertumbuhan kredit perbankan tercatat sebesar 10,92 persen atau Rp 7.657 triliun.

Di sisi lain, dana pihak ketiga atau DPK perbankan juga mengalami pertumbuhan. DPK perbankan tercatat tumbuh sebesar 7,54 persen secara tahunan, dibandingkan pada Oktober lalu yang tercatat 6,74 persen. Pada November, pertumbuhan DPK mencapai Rp 8.835,9 triliun, dengan giro sebagai kontributor terbesar.

Selain itu, Dian menyampaikan, likuiditas industri perbankan pada November 2024 tetap memadai. Rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) tercatat sebesar 112,94 persen dibandingkan angka pada Oktober yaitu 113,64 persen. Sedangkan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) pada November 2024 sebesar 25,57, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 25,58 persen. “Dan masih di atas threshold masing-masing sebesar 50 dan 10 persen,” tutur Dian.

Tak hanya itu, Dian juga mengatakan kualitas kredit perbankan per November 2024 juga tetap terjaga. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bruto sebesar 2,19 persen, dibandingkan dengan bulan Oktober yaitu sebesar 2,20 persen. Sementara itu, rasio NPL secara neto pada November lalu tercatat sebesar 0,75 persen, dibandingkan dengan angka bulan sebelumnya, yakni 0,77 persen.

Adapun kredit berisiko atau loan at risk (LAR) juga menunjukkan tren penurunan. LAR menurun menjadi 9,82 persen dibandingkan angka pada Oktober 2024 sebesar 9,94 persen. Menurut Dian, rasio LAR ini sudah lebih rendah dari level sebelum pandemi, yakni sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

Secara umum, tingkat profitabilitas bank yang diukur dengan return on assets (RoA) tercatat sebesar 2,69 persen dibandingkan dengan Oktober 2024, yaitu sebesar 2,73 persen. Hal ini, kata Dian, menunjukkan kinerja industri perbankan tetap resilien dan stabil. Kinerja perbankan yang positif itu, lanjut dia, juga tercermin dari permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) yang tetap berada di level tinggi sebesar 26,92 persen, dari sebelumnya pada Oktober sebesar 27,02 persen. “Hal ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global,” kata Dian.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus