Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pakar Sebut Pentingnya Peran Tokoh Masyarakat dalam Sosialisasi Covid-19

Psikiater mengatakan pendekatan tokoh masyarakat menjadi salah satu cara terbaik untuk menyosialisasikan wabah COVID-19.

29 Desember 2020 | 10.52 WIB

Ilustrasi kerumunan. ANTARA
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi kerumunan. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pengajar KSM Psikiatri FKUI/RSCM, Dr. dr. Hervita Diatri, Sp.KJ(K), mengatakan pendekatan tokoh masyarakat menjadi salah satu cara terbaik untuk menyosialisasikan wabah COVID-19 dan cara pencegahannya sehingga masyarakat bisa lebih paham dan lebih jauh tidak menstigma pasien COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jadi, pendekatan paling bagus adalah dari tokoh-tokoh yang paling dekat dengan mereka, dalam hal ini tokoh agama, tokoh masyarakat," katanyaa dalam konferensi pers bersama Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ia mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kelompok orang yang paling sering menganggap COVID-19 tidak ada atau merasa mereka tidak akan tertular adalah kelompok masyarakat dengan usia 17-29 tahun dan juga kelompok dengan tingkat ekonomi dan pendidikan lebih rendah. Pada kelompok usia 17-29 tahun, mereka mungkin dapat mengakses informasi tentang COVID-19 dari media sosial atau media informasi lain secara daring.

Sayangnya, gaya bahasa yang disampaikan oleh media terkait isu COVID-19 tampaknya belum benar-benar efektif menarik perhatian kelompok tersebut. Sementara pada kelompok dengan tingkat ekonomi dan pendidikan lebih rendah, upaya sosialisasi tentang COVID-19 akan lebih mudah diterima jika disampaikan sesuai dengan bahasa daerah dan melalui pendekatan dari tokoh masyarakat atau tokoh agama.

"Bagi kelompok yang minoritas dengan ekonomi dan pendidikan rendah, bagaimana cara menyampaikan terkait virus ini adalah dengan bahasa mereka. Dan pendekatan yang paling bagus adalah dari tokoh-tokoh yang paling dekat dengan mereka," kata Hervita.

Setelah para tokoh masyarakat tersebut dianggap bisa menjadi tokoh penting dalam sosialisasi tentang COVID-19, hal berikut yang perlu digarisbawahi perlunya memastikan perolehan informasi dari sumber yang kredibel sehingga informasi yang disampaikan adalah benar, bukan yang keliru.

"Jadi materinya perlu kita sediakan untuk mereka bisa bawakan dengan benar dan andal karena khawatirnya mereka mengakses informasi yang mau buat edukasi tapi sumbernya tidak terpercaya. Jadi itu jadi salah satu hal yang perlu kita perbaiki," jelasnya.

Berikutnya, selain melakukan sosialisasi dari para tokoh masyarakat, cara lain yang dinilai efektif untuk mensosialisasikan bahaya COVID-19 adalah dengan memanfaatkan para penyintas yang merasakan sendiri dampak COVID-19 terhadap kesehatan mereka.

"Jadi, ada istilah yang namanya hero campaign atau kampanye pahlawan. Jadi mengubah teman-teman kita yang tadinya merasa, 'aduh kok saya kena', menjadi seseorang yang berdaya untuk bisa mengajarkan secara riil kepada masyarakat dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, karena mengalami sendiri gejalanya seperti apa. Jadi betul-betul sesuai pengalaman," tutur Hervita.

*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus