Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan kawasan Candi Borobudur menjadi salah satu sumber penerimaan negara terbesar dengan target kunjungan dua juta pengunjung per tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Borobudur ini menjadi salah satu yang menarik (banyak turis). Borobudur akan menjadi salah satu penerimaan negara yang besar, pemasukan negara dengan dua juta turis yang bisa kita dapat dari situ," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan 5 DPSP Semester I Tahun 2023 di Plataran, Borobudur, Jawa Tengah, Jumat, 21 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, dalam rakornas itu, Luhut juga menekankan pengembangan destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) harus memperhatikan semua aspek, termasuk keindahannya.
Ia mencontohkan kabel untuk kepentingan jaringan internet atau jaringan telekomunikasi harus ditanam di bawah tanah sehingga lebih rapi.
"Selain menjadi rapi, kita harus perhatikan juga terkait infrastruktur-infrastruktur (yang dibangun) di tourist destination, di mana harus dengan kearifan lokal. Saya ulangi harus kearifan lokal," tegasnya.
Rakornas yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), serta Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono. Selain para menteri dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam rakornas tersebut, dibahas beberapa aspek yang menjadi poin utama, di antaranya memastikan pencapaian target kunjungan wisman, wisnus, dan integrasi Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan belanja Produk Dalam Negeri (PDN) dengan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI); mengakselerasi penyelesaian pembangunan 5 DPSP; mengakselerasi implementasi prinsip biru, hijau dan sirkular; mendorong investasi yang tepat sasaran dan pendanaan yang berkelanjutan, dan mengakselerasi peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pariwisata.
Keseluruhan upaya pengembangan lima DPSP menjadi destinasi pariwisata berkualitas harus dipastikan dapat diselesaikan pada 2024.
Merespons arahan Luhut, Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Thahjanto mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah guna menentukan tata ruang yang baik, termasuk penyediaan internet atau jaringan telekomunikasi yang harus ditanam.
"Seluruh kabel bagian atas itu akan kita tanam sesuai dengan tata ruang dan kami akan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menata tata ruang, sehingga tidak berserakan kabel kabel di atas," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membatasi pembangunan gedung yang berpotensi mengurangi keindahan lokasi-lokasi wisata yang menjadi prioritas dan menjadi atensi pemerintah selama ini.