Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persada mengatakan banyak pekerjaan rumah untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) soal keamanan siber jika menjadi presiden. Pasangan tersebut yakni nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka, dan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Masih sangat banyak pekerjaan rumah terkait keamanan siber yang menanti para pemimpin baru. Pekerjaan rumah itu adalah bagaimana meningkatkan keamanan siber di Indonesia,” ujar Pratama saat dihubungi pada Rabu, 3 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa pekerjaan rumah itu di antaranya adalah pengesahan Rancangan Undang-Undang atau RUU Keamanan dan Ketahanan Siber serta pembentukan badan atau otoritas yang bertanggung jawab terhadap Pelindungan Data Pribadi. Selain itu, perlunya integrasi seluruh kementerian dan lembaga pada dashboard Satu Data Indonesia, juga edukasi dan literasi tentang keamanan siber.
“Termasuk potensi ancaman keamanan siber dari teknologi yang sedang berkembang seperti Internet of Things (IoT) serta Artificial intelligence (AI),” kata dia.
Menurut Pratama, keamanan siber memang seharusnya menjadi sebuah isu yang dianggap penting dan mendapat perhatian khusus. Bahkan perlu dimasukkan kedalam visi misi serta program kerja dari para Capres dan Cawapres, mengingat kejadian kebocoran data yang terus terjadi selama ini.
“Karena efek kebocoran data juga dapat berimbas kepada seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Pratama. “Pemimpin masa depan yang diharapkan dimiliki oleh Indonesia adalah seorang yang betul-betul memiliki awareness tinggi terhadap faktor keamanan siber.”
Menurut dia, saat ini telah terjadi pergeseran metode peperangan. Dimana sebelumnya masih menggunakan cara konvensional atau kekuatan bersenjata, tapi di masa depan akan lebih banyak terjadi peperangan yang dilakukan melalui dunia maya atau cyberfare.
Pratama menjelaskan, meskipun dilakukan melalui dunia maya, kehancuran yang ditimbulkan tidak dapat dianggap sepele. “Karena akan mempengaruhi pertahanan, keamananan, hubungan internasional sampai posisi geopolitik Indonesia dimata dunia,” ucap Pratama.
Isu tersebut juga akan menjadi salah satu tema dalam sesi debat ketiga Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 yang akan dilaksanakan pada Ahad, 7 Januari 2024 pukul 19.00 WIB. Debat ketiga ini diikuti oleh tiga kandidat Capres, yaitu Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Tema debat secara keseluruhan dalam debat ketiga Pilpres 2024 adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.
Adapun sebelumnya, debat perdana telah berlangsung pada Selasa, 12 Desember 2023. Debat tersebut dikhususkan untuk para ketiga Capres. Debat perdana itu mengangkat topik Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga.
Kemudian debat Capres-Cawapres 2024 kedua digelar pada Jumat, 22 Desember 2023 yang dikhususkan untuk para Cawapres. Dalam debat kedua, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD saling adu gagasan tentang isu Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.