Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pemkot Bandung Minta Perajin Tahu Tempe Tak Mogok Produksi: Sudah Dapat Subsidi

Bulog, kata Elly, memberikan subsidi pembelian bahan baku kacang kedelai tanpa membatasi jumlahnya kepada perajin tahu tempe.

28 Oktober 2022 | 19.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pekerja tengah menyelesaikan proses pembuatan tahu goreng yang siap di jual kepasaran di kawasan Mampang, Jakarta, Rabu, 25 Mei 2022. Dengan adanya program subsidi kedelai impor dari Bulog kepada para perajin yang tergabung dalam Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Jakarta Selatan, harga kedelai yang sebelumnya Rp 12.500 kini menjadi Rp.11.100 per kilo. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan perajin tahu tempe sudah bersepakat untuk tidak mogok produksi. Perajin tahu dan tempe sebelumnya mengancam mogok produksi lantaran harga kedelai melambung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ketua Kopti (Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia) Kota Bandung telah mengeluarkan surat resmi pada kami yang menyatakan mereka tidak akan ikut mogok produksi,” kata dia, dalam keterangannya, Jumat, 28 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Elly menyayangkan apabila sampai saat ini ada pelaku usaha yang masih ada yang memilih berhenti produksi untuk memprotes kenaikan harga bahan baku tersebut. Sebab, menurut dia, stok kedelai di Kota Bandung aman. Bulog, kata Elly, pun memberikan subsidi pembelian bahan baku kacang kedelai tanpa membatasi jumlahnya.

“Berapa pun kebutuhan kacang kedelai, para perajin tahu tempe di Kota Bandung itu akan terus dipenuhi. Biasanya per bulan kita butuh 3.000 ton kacang kedelai. Kalau lebih pun tidak masalah,” kata Elly

Harga kedelai naik di pasar. Harga sebelumnya berkisar Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram, namun kini melonjak menjadi Rp 12.800 hingga Rp 13 ribu per kilogram. Pemerintah menyediakan subsidi pembelian kacang kedelai yang ditujukan pada perajin tahu dan tempe untuk menekan kenaikan harga.

"Bulog ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai penyalur untuk subsidi tersebut. Bulan oktober ini sudah tahap kelima," kata Elly.

Elly mengatakan, subsidi pembelian kedelai itu pun sudah diterima seluruh anggota Kopti Kota Bandung oleh seluruh anggota asosiasi perajin tahu tempe. Adapun anggota yang terdaftar Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia Kota Bandung saat ini berjumlah 576 orang. 

"Mereka sudah mendapatkan subsidi harga kacang kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram yang dimulai dari April,” kata dia.

Elly meminta perajin tahu dan tempe agar tidak mogok hanya lantaran khawatir stok kedelai menipis. Dia cemas aksi para perajin justru berdampak ke produk kuliner lainnya.

Apalagi, kata dia, Bandung adalah kota kuliner. "Banyak jajanan yang bahannya dari tahu tempe seperti batagor, kupat tahu, gehu, dan pusat oleh-oleh di Kosambi seperti cemilan tempe kan akan berdampak juga,” kata dia.

Elly melanjutkan, pemerintah menerima aspirasi para pelaku usaha dan mencari solusi atas masalah kenaikan harga. Dia pun menyebut kenaikan harga kedelai itu sedang dirasakan oleh penduduk di hampir seluruh dunia.

“Ini bukan permasalahan di Indonesia saja, tapi juga sedunia. Karena kita impor kacang kedelainya dari Kanada dan Amerika Serikat. Biaya logistik, harga kacang kedelai, prosesnya juga menjadi faktor naiknya harga,” kata dia.

Ketua Kopti Kota Bandung Asep Nurdin membenarkan kelompok perajin tahu dan tempe yang terdaftar di organisasinya menolak mogok produksi. “Kopti tidak ikut,” kata dia, saat dihubungi Tempo, Jumat, 28 Oktober 2022.

Asep mengatakan, organisasinya sempat menimbang untuk mogok. Namun, aksi itu batal. Banyak anggota organisasi yang khawatir mogok produksi itu mengganggu neraca keuangannya.

Asep pun melanjutkan, kenaikan harga kedelai saat ini sudah tidak bisa disiasati dengan mengurangi dimensi tahu dan tempe. “Sudah tipis, sudah tidak bisa lagi dikurangi. Kalau dengan kenaikan harga sekarang dengan BBM naik, kedelai naik, harga harus naik. Hanya kadang-kadang di pasar tidak kompak. Saya menganjurkan harganya naik 30 persen,” kata dia.

Dia mencontohkan, harga tahu dan tempe yang semula Rp 6 ribu per 4 ons naik menjadi Rp 7 ribu. Harga tahu satu papan pun dari Rp 50 ribu naik menjadi Rp 60 ribu.

Asep mengklaim, perajin akan menyesuaikan lagi harganya jika ongkos bahan baku sudah turun. “Biasanya akan menyesuaikan,” kata dia.

AHMAD FIKRI (BANDUNG)

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus