Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pendiri Bukalapak Jelaskan Alasan Suntikkan Dana USD 5 Juta ke Startup Cloud

Pendiri Bukalapak Achmad Zaky berkeinginan perusahaan-perusahaan rintisan (startup) di dalam negeri bisa menggarap pasar regional.

9 April 2021 | 06.44 WIB

Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com
Perbesar
Ilustrasi bisnis Start-up. Lendvo.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri Bukalapak Achmad Zaky berkeinginan perusahaan-perusahaan rintisan (startup) di dalam negeri bisa menggarap pasar regional.

"Kami yakin potensi anak-anak muda, talenta-talenta digital di Indonesia mampu menciptakan perusahaan-perusahaan 'unicorn' yang jauh lebih banyak daripada yang generasi saya bisa ciptakan," kata Achmad Zaky dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 April 2021.

Perusahaan investasi yang dibangun Zaky, Init 6, telah meneliti sekitar 3.000 startup dalam negeri yang digawangi oleh talenta-talenta muda dan unggul Indonesia. Dari 3.000 perusahaan rintisan tersebut, Init 6 telah menyalurkan investasi ke sepuluh startup.

Menurutnya, Indonesia yang merupakan negara terbesar keempat di dunia, sudah seharusnya terjun menjadi pemain di skala global dan bukan lagi sekedar menjadi pasar bagi produk-produk dari negara-negara lainnya.

Terbukti Init 6 baru saja menyuntikkan dana sekitar US$ 5 juta kepada IDCloudHost, sebuah perusahaan rintisan penyedia layanan infrastruktur cloud dari Bandung, untuk membantu perusahaan tersebut agar bisa bertumbuh dan memperluas layanannya ke pasar regional di Asia.

"Analisa kami, pasar UKM yang menjadi sasaran IDCloludHost merupakan pasar yang cocok untuk negara-negara berkembang karena tidak banyak dilirik oleh para kompetitor, yang lebih banyak bermain di segmen perusahaan skala besar," ucap Zaky.

Hal senada juga disampaikan oleh Co-Founder dan COO PT Trimegah Karya Pratama Riky Boy Permata yang mengatakan sebagai perusahaan rintisan di bidang voucher elektronik (ultra voucher) turut menyasar UKM sebagai mitra merchant.

Riky menjelaskan UKM yang bekerja sama dengan perusahaan kami secara tidak langsung mendapatkan media pemasaran melalui voucher diskon yang disediakan di empat kanal distribusi.

Pertama adalah kanal 'direct to retail' yang bisa diakses langsung melalui aplikasi. Kedua, kanal distribusi 'e-commerce' seperti Tokopedia, Shopee, Lazada. Ketiga, kanal B2B yang biasa digunakan untuk program 'loyalty' perusahaan. Keempat yaitu kanal reseller, di mana ultra voucher membuka kemitraan dengan berbagai perusahaan dan model bisnis.

"Ini dapat mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan trafik pembelian bagi pelaku UKM. Kerja sama melalui akuisisi 'merchant' juga bersifat saling menguntungkan baik bagi konsumen maupun bagi 'merchant' tersebut, Dengan demikian banyak 'brand' yang tidak ragu untuk menjalin kerja sama dengan kami," katanya.

Hingga saat ini Trimegah telah bermitra dengan 300 'brand' dan lebih dari 40.000 'outlet' di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga memiliki rencana jangka panjang untuk melakukan ekspansi, tidak hanya ke dalam, juga ke luar negeri.

Berdasarkan laporan Mapping & Database Startup Indonesia 2018 yang dirilis oleh Indonesia Digital Creative Industry Society, hampir 70 persen perusahaan rintisan dibangun para pendiri atau perintis dari kalangan anak-anak muda berusia 25-38 tahun.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus