Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penumpang Wafat di Pesawat, Lion Air Lakukan Pendaratan Darurat

Lion Air sebelumnya sudah memastikan setiap tamu sudah mempunyai surat izin medis sebelum penerbangan.

15 Januari 2020 | 13.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Lion Air JT-085, rute penerbangan Jeddah, Arab Saudi ke Surabaya, pada hari Ahad pekan lalu, 12 Januari 2020, terpaksa harus mendarat darurat di Bandara Internasional Bandaranaike di Sri Lanka. Pendaratan dilakukan setelah salah seorang penumpang wanita yang merupakan jemaah umroh, SA, meninggal dunia di atas pesawat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dokter bersama awak kabin sudah memberikan pertolongan pertama. Dokter menyatakan penumpang tersebut meninggal dunia ketika pesawat akan mendarat," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Awalnya, pesawat berangkat dari Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, pada Ahad sore, pukul 18.20 waktu setempat, 12 Januari 2020. Penerbangan ini menggunakan pesawat Airbus 330-300 CEO, registrasi PK-LEG, dan membawa 13 kru dan 257 penumpang atau tamu jemaah umroh.

Untuk kondisi kesehatan, Danang memastikan setiap tamu sudah mempunyai surat izin medis sebelum penerbangan. Caranya yaitu dengan menunjukkan dan melampirkan surat keterangan kelaikan terbang (fitness for air travel atau medical information).

Namun satu jam setelah lepas landas, pilot Lion Air menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara untuk melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Bandaranaike di Katunayake, 35 km utara dari Kolombo, Sri Lanka.

Permintaan diajukan karena alasan medis. Sebab, penumpang bernama SA harus segera membutuhkan pertolongan (need immediate medical assistance). Di pesawat, SA sempat mendapat pertolongan petugas medis, namun SA langsung menghembuskan nafas terakhir.

Hingga akhirnya, pesawat mendarat normal pukul 01.45 Senin dini hari waktu Sri Lanka. Namun saat posisi pesawat berada di landas parkir (apron), dua tamu laki-laki bernama S dan A juga membutuhkan penanganan medis.

Saat itu, seluruh pihak segera melakukan tindakan penanganan dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, penumpang S dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis. Sementara A masih menjalani perawatan.

Atas kejadian ini, Lion Air menyampaikan rasa turut prihatin dan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya dua tamu jemaah dimaksud. Lion Air juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dokter dan awak kabin yang telah berupaya memberikan penanganan kepada tamu.

Setelah proses penanganan selesai, pesawat Lion Air pun mengudara kembali dari Bandaranaike pada Senin, 13 Januari 2020 pukul 09.45 waktu setempat. Pesawat itu lalu tiba di Bandar Udara Juanda pukul 16.30 WIB.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus