Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perdagangan Bursa CPO Indonesia Hari Ini Dimulai, Bappebti: Volumenya Sedikit Banget, tapi Masih Oke

Perdagangan dalam Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia dimulai hari ini. Dalam sesi pertama, Kepala Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan baru terjadi satu transaksi dengan volume 4 lot atau 100 ton.

20 Oktober 2023 | 14.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (tengah) melakukan peresmian peluncuran Bursa CPO Indonesia di Hotel Mulia, Jakarta pada Jumat, 13 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan dalam Bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia dimulai hari ini. Dalam sesi pertama, Kepala Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko mengatakan baru terjadi satu transaksi dengan volume 4 lot atau 100 ton. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini sedikit banget tapi menurut masih oke untuk hari pertama sesi pertama kontrak pertama. Masih ada dua sesi lagi, sesi siang dan sore," dalam konferensi pers di kantor Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX), Jakarta Pusat pada Jumat, 20 Oktober 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun perdagangan Bursa CPO Indonesia beroperasi dalam tiga sesi, yakni pada pukul 10.00 sampai 11.00 WIB, lalu 16.00- 17.00 WIB, dan 20.00-21.00 WIB. Sebelumnya Bappebti menjadwalkan bursa CPO ini akan live pada 23 Oktober 2023, namun akhirnya diputuskan lebih awal menjadi hari ini, 20 Oktober 2023.

Pada perdagangan sesi pertama, harga CPO dibuka di Rp 12.485 per kilogram. Kemudian ditutup di angka Rp 11.305 per kilogram atau turun sebanyak 9,45 persen. Adapun saat ini peserta bursa CPO Indonesia berjumlah 18 perusahaan. Kemudian sebanyak 14 perusahaan sedang dalam proses menjadi peserta.

Didid menekankan bursa CPO ini harus dimulai terlebih dahulu meskipun volumenya masih sedikit. Saat bursa sudah berjalan, tuturnya, maka akan terbentuk price discovery atau terjadinya interaksi antara penjual dan pembeli. 

Didid berharap kontrak yang dihasilkan dapat lebih variatif

Setelah itu, harga referensi (price reference) akan terbentuk hingga kemudian menjadi harga acuan yang dipakai konsumen. Bappebti telah menargetkan pada triwulan pertama 2024 bursa ini menghasilkan price reference. 

Didid berharap pada triwulan pertama tahun depan, volume perdagangan di Bursa CPO Indonesia sudah lebih banyak. Selain itu, dia berharap kontrak yang dihasilkan dapat lebih variatif. Artinya, kata dia, Bursa CPO Indonesia sudah kredibel dan harganya tidak fluktuatif secara drastis. 

Pada perdagangan pertama hari ini, hanya ada satu pembeli dan penjual yang berhasil bertransaksi dengan pembeli baru berasal dari Dumai dan Belawan. Didid pun berharap ke depannya akan lebih banyak wilayah asal pembeli. 

"Saya minta ke ICDX agar membenahi agar menunya makin banyak, tidak hanya Dumai dan Belawan tapi bakal lebih banyak lagi," ucap Didid. 

RIANI SANUSI PUTRI 

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus