Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kominfo rencanakan perihal pemberitahuan informasi bencana (early warning system) tidak lagi melalui SMS blast, tetapi dengan cellular broadcast. Cellular broadcast dinilai lebih memiliki manfaat yang komprehensif dibandingkan sms blast itu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau program PPDR (Public Protection and Disaster Relief) ini selesai, maka early warning di media dan komunikasi itu juga akan berubah. Sekarang kan sms blast bentuknya, nanti jadi cell broadcast," ujar Direktur Pengembangan Pita Lebar Marvels Parsaoran Situmorang di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, proyek tersebut belum bisa diimplementasikan jika PPDR yang direncanakan belum dijalankan. Kominfo melalui sub-divisnya, Pita Lebar, sedang memproses dua infrastruktur yang sedang dijalankan.
Adapun program tersebut adalah BTS (Base Transceiver Station) dan PPDR itu sendiri. "Cell broadcast itu belum, karena cell broadcast itu, PPDR-nya itu harus jalan dulu," kata dia.
Adapun perbedaan cell broadcast dengan sms blast, kata dia, ialah pada jaringan. Cell broadcast dinilai lebih efektif ketimbang penggunaan sms blast.
"Kalo sms itu kan masuk ke jaringan, terkadang gempanya itu terjadi sekarang tapi misalnya sinyal lagi traffic, itu sms-nya bisa masuknya besok. Kalo cell kan enggak perlu masuk ke jaringan, itu mencakup wilayah. Jadi siapa pun yang berada di situ, bisa menerima message-nya," tambahnya