Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pertemuan tahunan IMF - World Bank, Deputi III Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Jamaluddin mengatakan telah menertibkan setidaknya 222 kapal yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Benoa, Bali.
Baca juga: IMF-World Bank, Pendalaman Alur Pelabuhan Benoa Capai 80 Persen
"Kami lakukan supaya pelabuhannya aman dan lebih rapih," ujar dia di Kantor Kemenko Maritim, Senin, 20 Agustus 2018.
Pertemuan IMF-World Bank akan berlangsung pada 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, yang akan dihadiri oleh sekitar 18 ribu delegasi dari 189 negara. Para delegasi itu merupakan kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, wakil rakyat, pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat, akademisi hingga media.
Ridwan menginginkan saat delegasi dari berbagai negara datang, pemandangannya tidak terganggu kapal-kapal yang tidak tertib di sana. Menurutnya, tidak mudah menertibkan kapal yang berlabuh.
Selain itu, Ridwan mengatakan penertiban kapal tersebut berkaitan dengan keamanan. Dia tidak ingin kejadian kebakaran kapal terulang lagi. "Kami ingin lebih rapih pada acara itu (IMF)," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan persiapan pertemuan tahunan IMF - World Bank sudah mencapai 85 persen. Persiapan tersebut kata Luhut, meliputi tempat, keamanan, Garuda Wisnu Kencana dan transportasi.
Sementara itu 15 persen sisanya hanya tinggal pelaksanaan pertemuan IMF - World Bank. "Dari semua hampir selesai. Yang tadi itu, apron di Bandara Ngurah Rai baru selesai di September awal. Saya kira bukan masalah lagi," ujar Luhut pada 3 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini