Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Gerojok Pasokan BBM dan Elpiji di 8 Lokasi Ini

Agar mencukupi kebutuhan saat Natal dan Tahun Baru 2017. Pertamina menyiapkan sejumlah strategi pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elipiji.

15 Desember 2017 | 17.39 WIB

Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Gedung Utama Kantor Pusat Pertamina. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyiapkan sejumlah strategi agar ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan elipiji bisa mencukupi saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2017. Direktur Pemasaran Pertamina, Muchammad Iskandar mengatakan pihaknya akan menambah jumlah stok BBM dan elipiji di sejumlah lokasi, terutama di daerah menjadi titik konsentrasi perayaan Natal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Penambahan ini diperlukan sebab akan ada peningkatan jumlah konsumsi, untuk itu, Satgas Natal dan Tahun Baru 2017 sudah diluncurkan secara nasional tadi pagi untuk persiapan,” kata Iskandar melalui teleconference di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat ,15 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Perayaan Natal tahun ini akan jatuh sekitar sepuluh hari lagi, pada 25 Desember 2017. Menyusul kemudian perayaan tahun baru 2018,  Iskandar mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi delapan lokasi yang diprediksi akan mengalami peningkatan konsumsi BBM dan elpiji paling tinggi. Delapan lokasi yaitu Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto, mengatakan, pihaknya akan melakukan penambahan stok pada  sejumlah item. Beberapa di antara item tersebut yaitu Premium, disiapkan lebih 32.610 kiloliter atau naik dibandingkan kondisi normal yaitu 31.971 kiloliter.

Lalu Pertalite, dari kondisi normal di angka 42.201 kiloliter menjadi 47.430 kiloliter. Pertamax, dari 16.000 kiloliter menjai 17.156 kiloliter. Kemudian Elpiji, dari kondisi normal di angka 23.023 metrik ton menjadi 23.916 metrik ton.

Meski sejumlah item diprediksi mengalami kenaikan, Gigih memprediksi tingkat konsumsi Solar akan menurun. "Konsumsi solar diprediksi turun sekitar 6 persen, karena ada larangan untuk truk logistik beroperasi saat perayaan saat Natal dan Tahun Baru 2017 nanti,” tuturnya. Dengan demikian, Pertamina pun menurunkan stok dari kondisi normal sebesar 37.019 kiloliter menjadi 33.216 kiloliter.

Pertamina, kata Gigih, akan mendorong agar ketahanan stok BBM dan elipiji bisa terpenuhi di terminal atau titik distribusi paling akhir. Cuaca badai yang terjadi akhir-akhir ini, ujarnya, bisa mempengaruhi ketersediaan tersebut. “Kami tetap akan upayakan agar ketahanan stok di sana bisa kuat,” ujarnya.

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus