Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Temukan Cadangan Minyak dan Gas Bumi di Kepulauan Seribu

PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Kepulauan Seribu, Jakarta.

17 Agustus 2021 | 21.01 WIB

Mercusuar peninggalan pemerintah kolonial Belanda, Raja Willem III sejak 1869 berdiri kokoh dan berfungsi sebagai rambu lalu lintas laut di sekitar Pulau Sabira sekaligus sebagai menara pemancar sinyal (BTS) 4G dua perusahaan telekomunikasi nasional, di Kepulauan Seribu, Jakarta, 26 Juni 2021. Sejak 1970-an atau masa awal dihuni penduduk pindahan dari Pulau Genteng, Sabira yang kaya akan hasil perikanan laut itu terasa sangat jauh untuk dijangkau. Pengunjung dari daratan Jakarta di Jawa membutuhkan waktu delapan jam perjalanan untuk mencapai pulau dengan mayoritas warga bersuku Bugis itu. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Perbesar
Mercusuar peninggalan pemerintah kolonial Belanda, Raja Willem III sejak 1869 berdiri kokoh dan berfungsi sebagai rambu lalu lintas laut di sekitar Pulau Sabira sekaligus sebagai menara pemancar sinyal (BTS) 4G dua perusahaan telekomunikasi nasional, di Kepulauan Seribu, Jakarta, 26 Juni 2021. Sejak 1970-an atau masa awal dihuni penduduk pindahan dari Pulau Genteng, Sabira yang kaya akan hasil perikanan laut itu terasa sangat jauh untuk dijangkau. Pengunjung dari daratan Jakarta di Jawa membutuhkan waktu delapan jam perjalanan untuk mencapai pulau dengan mayoritas warga bersuku Bugis itu. ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra menemukan cadangan minyak dan gas bumi di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Direktur Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina Medi Kurniawan mengatakan temuan tersebut berasal dari sumur Fanny-2 yang terletak di Distrik Central Business Unit (CBU) Blok OSES, tepatnya berada di area komplek eksplorasi Angel Cluster yang berjarak sekitar dua kilometer sebelah barat Pulau Sebira di Kepulauan Seribu.

"Penemuan minyak dan gas dari sumur Fanny-2 ini bukti ide baru dan semangat baru dalam mengerjakan lapangan tua, seperti halnya Blok OSES yang memberikan hasil positif," kata Medi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021.

Pada 13 Maret 2021, Pertamina mulai melakukan aktivitas pengebor sumur Fanny-2. Proyek pengeboran itu rampung tiga bulan kemudian pada 24 Juni 2021.

Medi menjelaskan tujuan pengeboran tersebut adalah untuk mengonfirmasi besaran sumber daya minyak dan gas bumi di struktur Fanny.

Pertamina menemukan minyak dan gas bumi pada lapisan batu pasir formasi talang akar dengan hasil uji produksi pada lapisan lower zelda layer 44 (DST#2) mengalirkan gas sebesar 4,95 MMSCFD dan kondensat sebesar 241 BCPD pada bukaan choke 28/64, serta ditemukan pula minyak dari hasil proses sirkulasi ke permukaan pada lapisan middle zelda di DST#3.

"Discovery sumur Fanny-2 ini diharapkan dapat diikuti oleh keberhasilan pengeboran sumur-sumur eksplorasi berikutnya. Masih ada tiga prospek di area Angel Cluster yang akan diakselerasi proses bisnisnya, yaitu Nani, Villani, dan Tati untuk dieksekusi pemborannya pada 2022-2023," ujar Medi.

Kegiatan penuntasan eksplorasi di Angel Cluster menjadi salah satu prioritas Pertamina di regional Jawa agar undeveloped resources di area Angel Cluster dapat segera dimonetisasi dan memberikan kontribusi produksi minyak dan gas bumi kepada perseroan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus