Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Pionir dari gang ribal

Dia ulet, intuisi tajam, dan profesional. akhir hayatnya, M. Saleh Kurnia mewariskan hero, jaringan toko swalayan terbesar di indonesia.

23 Mei 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN 43 cabang yang tersebar di sejumlah kota besar yang diproyeksikan menjadi 100 cabang pada tahun 2000 Hero Supermarket sudah dan agaknya akan tetap menjadi sosok sentral dalam percaturan bisnis eceran di Indonesia. Di balik sukses yang menjulang itu, hanya sedikit yang tahu tentang M. Saleh Kurnia, pendiri dan pemilik swalayan Hero. Tokoh pengusaha ini memang low profile, dan mendadak menjadi buah bibir justru ketika ia meninggal dunia pada usia 58 tahun Ahad dua pekan silam. Kurnia menapaki jenjang bisnis dari anak tangga paling bawah. "Dari pedagang emperan," seperti diutarakan Steve Sondakh, salah seorang direktur Hero. Memang, jika melihat toko-toko Hero yang ditata rapi dan bersuasana nyaman, akan sulit membayangkan bahwa pemiliknya dulu merintis usaha dari sebuah warung di Gang Ribal, Pintu Besar, Jakarta. Tentang kiat bisnisnya, Kurnia cuma berkata, "Modal dengkul, kerja keras, ulet, dan berhemat." "Aset" itu diwarisinya sejak kecil, ketika orangtuanya mengelola toko kelontong di Sukabumi, Jawa Barat. Toko itu dibakar habis tentara Jepang, tatkala Kurnia berusia 9 tahun. Bencana itu pula agaknya yang menyebabkan keluarga Kurnia "terdampar" di Gang Ribal, beberapa tahun kemudian. Pada tahun 1950an, Kurnia bersama saudaranya mendirikan CV Hero. Usaha keluarga itu berkembang. Pada tahun 1973, bentuk usaha diubah menjadi PT Hero Supermarket, cikal bakal toko swalayan. Pilihan bidang usaha bisnis retail supermarket itu tak terlepas dari kemampuan indera keenam yang menurut Steve dimiliki oleh Kurnia. "Dia dapat memprediksi apa yang akan terjadi," ujarnya melanjutkan. Tapi, untuk bisnis yang sama sekali baru itu, Kurnia juga mempunyai kelebihan lain. "Dia orang yang ulet, ulet betul," ujar Anton Lukmanto, yang juga seorang direktur Hero Supermarket. "Dan dia sangat profesional dalam menangani bisnis eceran," ucapnya kagum, seraya menambahkan bahwa Kurnialah pionir bisnis eceran swalayan. Bahwa sang pionir tahu betul bidang yang dijelajahnya, itu terlihat dari bagaimana ia mengembangkan sektor-sektor lain yang menunjang keberhasilan Hero. Ia mendirikan PT Suba Indah yang memproduksi makanan dan minuman, PT Mitra Sarana Purnama, perusahaan distributor yang mempunyai jaringan internasional, dan dua perusahaan lain yang bergerak di sektor perdagangan. Bersama PT Hero Supermarket, lima perusahaan itu membentuk Hero Group dengan total aset Rp 600 milyar dan mempekerjakan sekitar 12.000 orang karyawan. Di lingkungan perusahaannya, Kurnia dikenal halus, tidak terlalu memaksakan kehendaknya, dan sangat demokratis. "Ia mau mendengarkan pendapat orang dan menerima kritik," ujar Anton. Kurnia tak alpa menunjukkan kepeduliannya pada pedagang kecil, yang notabene kian terjepit supermarket. Ia menjalin kerja sama dengan Hippi (Himpunan Pengusaha Putra Putri Indonesia) dalam upaya melaksanakan program pedagang kecil, yakni latihan, partisipasi usaha di lingkungan Hero, dan pemasaran. Dalam mengelola perusahaan, Kurnia berani menyerahkan manajemen perusahaannya pada tenagatenaga profesional. Langkah penting ini diambil ketika Hero go public. "Keistimewaan Hero yang tidak dimiliki supermarket lain, ya, di sini ini," kata Hari Darmawan, direktur Matahari Group. "Setahu saya, ada 20 tenaga profesional level atas dan menengah yang sekarang menjadi tulang punggung Hero," tambahnya. "Karena itu, dia layak menyandang gelar bapak bisnis retail," kata Hari dalam nada pasti. Moebanoe Moera dan Biro Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus