Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pontianak - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN kembali menyalakan listrik untuk 8 desa di daerah perbatasan Kalimantan Barat, Indonesia - Sarawak, Malaysia. Hal ini dilakukan sebagai komitmen perseroan untuk memberikan layanan listrik terbaik kepada masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, menyatakan, pembangunan infrastruktur kelistrikan di perbatasan dilakukan agar bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Untuk mengalirkan listrik ke 8 desa itu, PLN Kalbar telah membangun perluasan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 82,55 kilometer sirkuit (kms).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, juga dibangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 28,71 kms, dan 21 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 1.125 kVA. Untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut, PLN menggunakan anggaran investasi lebih dari Rp 23 miliar.
"Hadirnya listrik diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di pedesaan, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah 3T," kata Ari di Pontianak, Ahad, 21 Maret 2021.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan, menyatakan listrik selain merupakan kebutuhan primer masyarakat, juga berperan penting dalam menggerakkan roda perekonomian.
Listrik masuk desa bakal mengubah tatanan kehidupan masyarakat karena tak hanya dapat memberikan penerangan saja namun listrik juga dapat meningkatkan sumber daya manusia di desa tersebut.
"Saya juga berharap partisipasi masyarakat dalam menjaga dan merawat instalasi listrik yang ada, karena PLN tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga keandalan pasokan listrik," katanya.
ANTARA