Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PLN Operasikan 23 Pembangkit Baru di Kepulauan Natuna

Total kapasitas pembangkit listrik, yang rencananya dioperasikan PLN, mencapai 23.500 kilowatt.

25 Desember 2017 | 12.04 WIB

Kapal pembangkit listrik terapung Karadeniz Powership Gokhan Bey beroperasi di perairan Bolok, Kupang, NTT, 20 Juli 2017. Kapal asal Turki berkapasitas 110 MW tersebut memberikan pasokan listrik ke kota Kupang dan tiga kabupaten lainnya di daratan Timor yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. ANTARA FOTO
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kapal pembangkit listrik terapung Karadeniz Powership Gokhan Bey beroperasi di perairan Bolok, Kupang, NTT, 20 Juli 2017. Kapal asal Turki berkapasitas 110 MW tersebut memberikan pasokan listrik ke kota Kupang dan tiga kabupaten lainnya di daratan Timor yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan Belu. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan mengoperasikan mesin pembangkit listrik bertenaga diesel (PLTD) baru di Kabupaten Natuna. Total kapasitas pembangkit rencananya mencapai 23.500 kilowatt.

"PLN siap mengoperasikan 23 mesin pembangkit listrik," ujar Direktur PLN Regional Sumatera Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangan tertulis, Minggu, 24 Desember 2017.

Wiluyo mengatakan mesin-mesin diesel itu berkapasitas 500 kW dan 1.000 kW. Nantinya, mesin-mesin diesel tersebut ditempatkan di delapan pulau terdepan Indonesia di Kabupaten Natuna. "Yaitu Pulau Laut, Pulau Subi, Pulau Midai, Pulau Serasan, Pulau Sedanau, Pulau Tiga Sabang Mawang, Pulau Tiga Tanjung Kumbik, Pulau Natuna Selat Lampa, dan Pulau Klarik," katanya.

Wiluyo berujar mesin-mesin tersebut siap beroperasi pada penghujung 2017. Dia mengatakan penempatan mesin pembangkit oleh pemerintah ini salah satunya bertujuan menarik investor agar mau berinvestasi di Kepulauan Natuna. "Mengingat ketersediaan listrik di delapan pulau tersebut sudah memiliki cadangan di atas 80 persen," ucapnya.

Di sisi lain, Wiluyo menuturkan pengangkutan 23 unit mesin pembangkit tersebut sempat mengalami kesulitan. Sebab, di laut Natuna, kapal pembawa mesin sempat diterjang ombak dengan ketinggian 4-7 meter. "Beberapa hari harus menunggu air pasang agar kapal bisa berlabuh di pinggiran pulau tujuan," tuturnya.

Wiluyo menambahkan upaya pemindahan mesin juga dilakukan dengan keterbatasan fasilitas standar serta akses jalan setiba di daratan. Sehingga mesin pembangkit diesel diangkut satu demi satu oleh PLN dari atas kapal melalui pasir pantai yang telah ditinggikan. "Dengan rata-rata berat satu mesin itu 12 ton," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus