Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, menyatakan PLN tidak akan menaikkan tarif listrik sampai tahun depan. "Saya jamin. Janji. Tarif listrik tidak akan naik. Maka, PLN perlu bahan baku yang terjangkau, karena 60 persen biaya produksi itu dari bahan baku," ujar Sofyan di Hotel Fairmount, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berharap pemerintah menetapkan harga batu bara dengan skema harga domestic market obligation (DMO) sebesar US$60 per metrik ton sebagai batas bawah dan US$ 70 per metrik ton sebagai batas atas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mudah-mudahan fix saja. Waktu itu kan range ya, tapi pemerintah maunya fix, ya boleh saja. Yang penting cukup keekonomiannya untuk PLN. Kan dulu kami berkisar US$ 60-70/ton," kata Sofyan.
Tidak hanya menjamin stabilnya tarif listrik, Sofyan pun menilai harga tersebut masih akan tetap membuat pengusaha batu bara meraup keuntungan.
Regulasi mengenai pengaturan harga batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU akan segera terbit awal Maret 2018. Regulasi tersebut akan tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Harga Khusus Batu Bara.
“Mungkin awal Maret Perpresnya akan keluar untuk amankan PLN ke depan,” kata Sofyan.
Namun, perihal berapa kisaran tarifnya, Sofyan tidak menyebutkan. "Apapun keputusannya, itu yang terbaik bagi masyarakat banyak. Yang ujungnya tarif listrik akan terjangkau,” ujar dia.
PLN mengalami opportunity loss sebesar Rp 20 triliun di sepanjang 2017. Hal tersebut dikarenakan harga batubara yang terus meningkat, hampir menyentuh US$ 100 per metrik ton.