Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Polri Pertimbangkan Ganjil Genap saat Mudik, Netizen: Jangan Ditilang To Pak

Polri mempertimbangkan memberlakukan lalu lintas ganjil genap di jalur mudik dan balik di Tol Trans Jawa saat Lebaran 2024, banyak netizen tak setuju

18 Maret 2024 | 06.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto udara sejumlah kendaraan yang menuju Jakarta antre di Gerbang Tol Cikampek Utama 2, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 26 April 2023. Kementerian perhubungan mencatat hingga H+4 Lebaran baru 18 persen kendaraan pemudik yang kembali ke Jabodetabek dan 82 persen atau sekitar 808.000 kendaraan belum kembali karena adanya imbauan dari pemerintah untuk menghindari puncak arus balik. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Korlantas Polri mempertimbangkan untuk memberlakukan skema lalu lintas ganjil genap di jalur mudik dan balik di Tol Trans Jawa karena perkiraan meningkatnya pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Melihat animo masyarakat yang cukup tinggi, kami juga memberlakukan pembatasan mobilitas kendaraan dengan menerapkan ganjil genap," ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Minggu, 17 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan, sebanyak 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan mudik. Pada Lebaran 2023 saja, jumlah kendaraan yang keluar dari Jabodetabek mencapai 9,9 juta lebih.

Proses pelaksanaannya, menurut Aan Suhanan, petugas tidak akan memberhentikan kendaraan dan memerintahkan memutar balik, namun pelanggar akan ditilang secara elektronik lewat kamera (ETLE) yang diaktifkan.

Selain itu, Polri juga akan memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) berupa jalur satu arah (one way) dan contra flow guna menghadapi kepadatan arus lalin yang terjadi pada saat arus mudik maupun arus balik lebaran.

Menurut rencana, polisi akan membuat jalan tol Trans Jawa satu arah (one way) pada Jumat, 5 April 2024 pukul 14.00 WIB hingga Minggu, 7 April 2024 pukul 24.00 WIB mulai dari km 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta sampai dengan km 414 ruas Tol Semarang - Batang

Lalu pada Senin, 8 April 2024 dan Selasa, 9 April 2024, pukul 08.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB mulai dari km 0 Jalan Tol Ruas Dalam Kota Jakarta sampai dengan Km 414 ruas Tol Semarang - Batang.

Saat arus balik, sistem satu arah diberlakukan pada Jumat, 12 April 2024 pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB mulai dari Km 414 ruas Jalan Tol Semarang - Batang sampai dengan km 0 Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.

Lalu pada Sabtu, 13 April 2024 pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB mulai dari km 414 ruas Jalan Tol Semarang - Batang sampai dengan KM 0 Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.

Terakhir pada ganjil Minggu, 14 April 2024 pukul 14.00 WIB sampai dengan hari Selasa tanggal 16 April 2024 pukul 08.00 WIB km 414 ruas Tol Semarang - Batang sampai dengan km 0 Tol Ruas Dalam Kota Jakarta.

Rencana ini banyak mendapat penentangan dari warga. Dalam kolom komentar di laman Facebook Tempo yang mengunggah berita tersebut, sejumlah netizen menyatakan ketidaksetujuan mereka terhadap wacana ganjil genap saat mudik ini.

Seorang pengguna dengan nama Iyan An mengatakan singkat, "Banyak yg ga setuju."

Pengguna lain, Subi Yanto, menganjurkan pemudik tidak perlu lewat jalan tol.

"Tradisi mudik lebaran itu rutin setiap 1 tahun sekali, jadi persiapan untuk mengantisipasinya dipersiapkan jauh jauh hari, lalu buat peraturan yg tidak buat masyarakat pusing,," tulis Boy Rachmat.

"Jgn (jangan) ditilang to pak, orang mau silaturahmi kok dipersulit ya. Kalau hari biasa gak papa.. cukup ditindak di arahkan keluar gerbang tol," tulis Semutt Geni.

Netizen lain, Handaya Tjahjana, mengatakan pemudik tetap bisa kena tilang karena hari sudah berganti akibat jalanan macet. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan terdapat tren kenaikan perjalanan mudik pada musim Lebaran 2024 sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang dibandingkan periode yang sama pada 2023.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) terdapat tren peningkatan potensi pergerakan masyarakat secara nasional pada masa Lebaran 2024 yaitu sebesar 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia sebanyak 193 juta orang," ujar Budi.

Budi menambahkan, sebanyak 28,4 juta orang diproyeksikan meninggalkan kawasan Jabodetabek.

"Dari angka tersebut sebesar 14,6 persen atau 28,4 juta orang penduduk Jabodetabek akan melakukan perjalanan di masa mudik Lebaran 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kecenderungan peningkatan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran di tahun 2024 dan jika dibandingkan tahun 2023 sebesar 45,8 persen atau 123 juta orang," tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi menghadapi lonjakan pemudik itu, ia menyebut telah melakukan kolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait dalam mempersiapkan dari sisi operasional, regulasi dalam mengendalikan pengaturan lalu lintas moda transportasi.

Lebih lanjut, soal angkutan barang, diakuinya lewat surat keputusan bersama (SKB) Tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Penyeberangan selama masa arus mudik dan arus balik tanggal 5 Maret 2024 yang memuat pembatasan operasional angkutan barang pada Lebaran 2024.

Dari sisi keamanan, inspeksi keselamatan lewat kegiatan ramp check juga dilakukan pada transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Termasuk sosialisasi kebijakan guna meningkatkan kedisiplinan calon pemudik.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus