Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Profil Bendungan Lolak di Bolaang Mongondow yang Disebut Jokowi Bakal Rampung Maret 2023

Saat meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi menyebut Bendungan Lolak akan selesai pada tahun 2023 . Seperti apa profil Bendungan Lolak tersebu?

20 Januari 2023 | 04.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bendungan Lolak.sda.pu.go.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut pemerintah tengah membangun Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow yang ditargetkan selesai pada tahun 2023 ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Nanti bulan Maret atau April akan selesai lagi satu bendungan, yaitu Bendungan Lolak,” ujar Presiden saat meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis, 19 Januari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden menambahkan, keberadaan bendungan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, mulai dari irigasi, pembangkit listrik, mereduksi banjir, hingga menambah pasokan air baku.

“Semakin banyak bendungan semakin baik, karena air tidak dibiarkan masuk ke laut tetapi ditampung untuk keperluan kita semuanya,” ujarnya.

Seperti apa Bendungan Lolak yang dimaksud Jokowi? Berikut profilnya.

Bendungan Lolak berlokasi di Desa Pindol, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Berjarak sekitar 210 kilometer dari Kota Manado. Lolak, secara wilayah sungai, masuk ke dalam Wilayah Sungai Domuga-Sangkup.

Menelan biaya pembangunan Rp 821 miliar  

Proyek pembangunan dimulai pada 2015 sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 45 Proyek Bendungan yang dicanangkan oleh Pemerintah. Alasannya, letak atau posisi Bendungan Lolak masuk ke dalam area pengembangan Kawasan Industri Bolang Mongondow yang ke depannya diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian di Sulawesi Utara.

Proyek Bendungan Lolak yang dimiliki oleh Kementerian PUPR ini menelan biaya Rp 821 miliar. Adapun lingkup pekerjaan proyek yang dilakukan oleh perseroan untuk pembangunan Paket I antara lain pekerjaan galian, pekerjaan timbunan bendungan utama, pekerjaan temporary cofferdam, pekerjaan timbunan main cofferdam, dan pekerjaan instrumentasi.

Sedangkan lingkup pekerjaan untuk Paket II, yaitu pekerjaan timbunan bendungan utama, pekerjaan bangunan pengelak, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan intake, pekerjaan perkuatan tumpuan kiri, pekerjaan saddle dam I dan II, pekerjaan relokasi jalan dan jembatan provinsi, dan pekerjaan hidromekanikal.

Selanjutnya: Proyek pembangunan Bendungan Lolak ...

Proyek pembangunan Bendungan Lolak Paket I dikerjakan sendiri oleh perseroan selaku kontraktor utama, seperti dikutip dari Antara. Sedangkan untuk Paket II dikerjakan oleh perseroan dengan membentuk Kerja Sama Operasi (KSO) bersama dengan ASHFRI.

Bendungan ini memiliki luas area genangan 97,46 hektare dengan kapasitas tampung mencapai 16,1 juta meter kubik. Dengan kehadiran Bendungan Lolak itu tentu akan banyak memberikan manfaat, diantaranya berfungsi sebagai penyediaan air irigasi untuk daerah seluas 2.214 hektare. Selain itu, bendungan tersebut juga akan menjadi sumber penyediaan air baku 500 liter per detik.

Fungsi Bendungan Lolak

Kehadiran bendungan dengan tipe zona Inti Tegak dan memiliki daya tampung hingga 6,1 juta per meter kubik ini memiliki banyak sekali manfaat terutama untuk Provinsi Sulawesi Utara.

Bendungan Lolak juga akan berfungsi sebagai pembangkit listrik dari air keluaran waduk dengan potensi listrik sebesar 2,43 MW, pengendali banjir yang dapat mereduksi debit banjir sebesar 12 persen.

Tidak hanya itu, Bendungan Lolak juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bolaang Mondow dan lahan ex borrow dapat dimanfaatkan menjadi Hutan Buah produktif.

Sebagai informasi, lahan ex borrow adalah lahan bekas penggalian yang telah kehilangan lapisan tanah teratas (top soil) dan di bawah permukaan (sub soil). Lahan tersebut memiliki permukaan yang tidak rata dan terdapat lereng dengan berbagai tingkat kemiringan.

Pada Mei 2022, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, I Komang Sudana melaporkan progress pembangunan Bendungan Lolak secara total 96 persen. Saat itu, impounding sudah dilakukan di bendungan tersebut.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus