Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Proyek pembangunan rel ganda kereta dari Stasiun Maja hingga Stasiun Rangkasbitung sepanjang 40 kilometer di Banten ditargetkan akan rampung pada November 2018. Pembangunan rel ganda ini molor hampir setahun karena sudah pernah ditargetkan rampung akhir Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Targetnya tidak berubah, November 2018," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri saat ditemui di lokasi pembangunan rel ganda Bogor-Sukabumi di Cicurug, Sukabumi, Sabtu, 25 Agustus 2018.
Pembangunan rel ganda ini merupakan bagian dari proyek besar rel ganda dan Jakarta hingga Pelabuhan Merak, Banten. Rel ganda di bangun agar frekuensi dan kecepatan laju kereta bisa ditingkatkan. Sebab selama ini, jalur dari Maja hingga Rangkasbitung, lalu ke Merak hanya memiliki rel tunggal yang membuat jumlah perjalanan kereta terbatas.
Saat dihubungi pada Rabu, 20 Juni 2018, Kepala Humas Balai Teknik Perkeretapian Wilayah Jakarta dan Banten, Kementerian Perhubungan, Samsuri mengatakan pengerjaan jalur Maja-Rangkasbitung sebenarnya telah selesai. Namun masih pengerjaan yang tersisa yaitu pembangunan Listrik Aliran Atas (LAA).
Jika LAA rampung, maka perjalanan Commuter Line dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat menuju Stasiun Maja pun dipastikan akan semakin cepat. Saat ini, laju kereta dari Tanah Abang ke Maja ditempuh dengan waktu tempuh lebih kurang 1,5 jam.
Realisasi pembangunan rel ganda Maja-Rangkasbitung sudah terlanjur lewat dari target awal. Walhasil, proyek rel ganda Rangkasbitung-Merak yang sudah masuk program prioritas Kemenhub, belum kunjung bisa dimulai. "Jadi memang ini ada prioritas, prioritasnya diselesaikan dulu yang Maja-Rangkasbitung," kata Samsuri.
Meski belum ada angka pasti, Samsuri memastikan keberadaan jalur rel ganda Rangkasbitung-Merak ini akan mempercepat perjalanan dan waktu tunggu kereta. Sebab, kereta dari Merak atau dari Rangkasbitung berjalan di rel yang berbeda tanpa antrean. "Kalau sekarang sekitar dua jalan perjalanan, karena satu balik, satunya nunggu," kata dia.