Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pulau Rinca Tertutup untuk Wisatawan, KLHK: Bukan Ditutup-tutupi

KLHK mengatakan penutupan Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo atau TN Komodo Labuan Bajo dilakukan untuk kepentingan pemugaran.

28 Oktober 2020 | 16.39 WIB

Kapal pengangkut wisatawan berlabuh di teluk Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sepanjang Januari hingga September 2018, kunjungan wisatawan mencapai 100 ribuan pengunjung.  TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Kapal pengangkut wisatawan berlabuh di teluk Pulau Rinca, Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Ahad, 14 Oktober 2018. Sepanjang Januari hingga September 2018, kunjungan wisatawan mencapai 100 ribuan pengunjung. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan penutupan Pulau Rinca di Taman Nasional Komodo atau TN Komodo Labuan Bajo dilakukan untuk kepentingan pemugaran. Kementerian mengklaim pemerintah tak sedang berupaya menutup akses masyarakat terhadap pulau yang menjadi habitat kadal raksasa itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Bukan untuk ditutup-tutupi. Keputusan kami ditutup karena under construction,” ujar Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian KLHK Wiratno dalam konferensi pers yang digelar virtual, Rabu, 28 Oktober 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Wiratno menjamin pemerintah akan terbuka dalam pengembangan Pulau Rinca sebagai destinasi wisata superpriortias. Dia memastikan keselamatan satwa sudah diperhitungkan dengan melibatkan ranger lokal.

Transparansi pembangunan, dia mengklaim, termasuk dalam upaya mengevaluasi zona pemanfaatan di kawasan TN Komodo. Pengaturan zona pemanfaatan dijanjikan bakal melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Pemerintah sedang membangun sarana-prasarana di Pulau Rinca di TN Komodo sebagai kawasan strategis pariwisata nasional. Area konservasi di ujung barat Pulau Flores ini ditetapkan sebagai destinasi prioritas untuk pertemuan internasional Asean Summit dan G-20 pada 2023.

Pembangunan Pulau Rinca meliputi lahan seluas 5 hektare dari total luas pulau yang mencapai 20 ribu hektare yang termasuk zona pemanfaatan. Proyek di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut telah mencapai 30 persen dari target. Pemerintah mengejar pembangunan kelar pada Juni 2021.

Balai Taman Nasional Komodo sebelumnya mengumumkan menutup sementara kawasan wisata Loh Buaya atau Pulau Rinca setelah muncul sebuah foto truk masuk ke kawasan habitat kadal raksasa itu hingga viral di media sosial. Pemberitahuan penutupan kawasan wisata tertuang dalam surat pengumuman Nomor PG 816/T.17/TU/EVLP/10/2020 tertarikh 25 Oktober 2020.

“(Surat itu) Benar. Untuk safety security wisatawan, pembangunan, dan satwanya juga,” tutur Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo Shana Fatina Sukarsono.

Surat penutupan kawasan wisata ini ditandatangani oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang. Penutupan dilakukan mulai 26 Oktober 2020 hingga 30 Juni 2021 di Resort Loh Buaya, Satuan Pengelolaan Taman Nasional, Taman Nasional Komodo.

Balai Taman Nasional Komodo akan mengevaluasi kebijakan penutupan kawasan setiap dua pekan sekali. Adapun itu dilakukan untuk proses percepatan penataan dan pembangunan sarana-prasarana wisata yang dilakukan oleh Kementerian PUPR.

Dalam suratnya, Lukita menjamin pembangunan kawasan wisata tetap mengutamakan keselamatan satwa komodo yang jumlahnya sekitar 60 ribu ekor—yang sering terlihat di lokasi pembangunan 15 ekor. Lukita juga memastikan akan menggelar persiapan atau briefing bagi pekerja, petugas, dan pengawas pembangunan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Akhir pekan lalu, viral foto sebuah truk membawa besi pancang masuk ke area Pulau Rinca dan berhadap-hadapan dengan komodo. Potret ini  mengemuka di media sosial Twitter, yang mulanya dibagikan akun @kawanbaikkomodo. Foto kemudian memperoleh atensi publik dan menjadi ramai serta dibagikan kembali oleh sejumlah pengguna Twitter.

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus