Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satuan Tugas atau Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dari Kementerian PUPR Danis Sumadilaga membeberkan progres pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Di antaranya Istana Negara, Kantor Presiden, dan Sekretariat Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Danis, progres pembangunan Istana Negara untuk pelaksanaan upaya 17 Agustus 2024 sudah mencapai 32,9 persen hingga 19 Oktober 2023. Saat ini, kata dia, masih dalam proses civil work seperti pengerjaan beton dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setelah itu dilanjutkan dengan pekerjaan mechanical, electrical, dan plumbing (MEP) seperti pemasangan jaringan kabel listrik dan pipa air,” ujar di Media Center Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Selain itu, sudah juga mulai dilakukan pemasangan bilah-bilah pada ornamen burung garuda yang merupakan pekerjaan arsitektur. Kemudian untuk Kantor Presiden di IKN Nusantara sudah mencapai 49,2 persen. “Progres pembangunannya sudah besar," kata Danis.
Danis juga mengungkap progres pembangunan kantor Sekretariat Presiden sudah mencapai 27,45 persen. Lalu, rumah tapak jabatan, mencapai 34,15 persen. “Rumah tapak jabatan menteri,” ucap dia.
Menurut Danis, hingga 19 Oktober 2023, progres pembangunan IKN batch 1 sudah mencapai 52,89 persen. “Kami sedang siapkan Kantor PUPR, Otorita, Kantor Wapres (wakil presiden), masjid, dan lain sebagainya. Sampai saat ini, kami sudah hampir 53 persen pekerjaannya ini," tutur dia.
Dia juga menjelaskan pembangunan IKN terdiri dari dua batch, di mana batch 1 meliputi 40 paket fisik yang terkontrak mulai 2020 hingga Maret 2023. Sedangkan batch 2 terdiri dari 42 paket fisik, terkontrak dan sedang persiapan atau proses lelang sesudah Maret 2023-2024. Adapun batch 2 progres fisiknya baru 1,14 persen.
Dalam dokumen paparan Danis terlihat bahwa secara total ada 82 paket fisik pembangunan IKN. Lebih rinci, paket tersebut di antaranya ada 15 untuk sumber daya air, 26 bina marga, 32 cipta karya, dan 8 perumahan. Dengan total pagi anggaran pekerjaan fisik terkontrak Rp 60,378 triliun dengan progres fisik total 22,16 persen.
“Itu yang anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN (sumber dananya),” kata Danis.
Dia pun mengatakan hingga akhir tahun ini progresnya akan terus meningkat. Bahkan saat ini, bangunan-bangunan gedungnya sudah terlihat dengan berbagai bentuk fondasi. “Secara keseluruhan kita sedang upayakan progres batch 1 antara 60-70 persen (hingga akhir 2023),” tutur dia.