Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

PUPR Butuh Insinyur Handal Hadapi Revolusi Industri 4.0

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan kesiapan sumber daya keinsinyuran sangat diperlukan.

2 Juni 2018 | 17.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan kesiapan sumber daya keinsinyuran juga sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan nasional. apalagi, dalam menghadapi tantangan revolusi industri keempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya mengajak para insinyur untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi era digital yang semakin canggih dan terus berkembang," kaya dia dalam keterangan tertulisnya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2018, di Universitas Brawijaya Malang, Jumat, 1 Juni 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Basuki mengatakan, insinyur profesional dituntut untuk memiliki terobosan yang kreatif, inovatif, dan responsif terhadap perubahan. Untuk itu dibutuhkan peran organisasi profesi insinyur yang dapat membina para insinyur muda dan sebagai wadah berbagi pengetahuan guna mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Basuki, salah satu bentuk inovasi dalam bidang konstruksi adalah dengan banyaknya pemanfaatan teknologi precast maupun prefabrikasi sehingga produk lebih tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya. "Dalam rangka revolusi industri 4.0 kami juga sudah akan mulai mengembangkan pemanfaatan teknologi 3D building planning," kata dia.

Basuki menuturkan, dengan adanya UU No 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran dan usulan rancangan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai Pembentukan Dewan Insinyur yang bertugasmenetapkan standar kompetensi insinyur sebagai tindak lanjut UU, dapat membuat profesi insinyur lebih baik. "Prinsipnya saya sudah menyetujui PP tersebut, hanya satu poin yang masih dievaluasi yakni terkait sertifikasi profesi insinyur," tutur dia.

Menurut Kementerian PUPR, penyiapan SDM insinyur untuk membangun infrastruktur harus merata di seluruh pelosok tanah air hingga di daerah terpencil, sehingga dapat mengurangi disparitas antar daerah.

Ketua Umum PII Hermanto Dardak mengatakan, visi PII ke depan adalah untuk membina insinyur yang tidak hanya ahli di bidangnya tetapi juga insinyur yang mempunyai jiwa kepemimpinan untuk dapat menghadapi berbagai perubahan dalam menyambut era industri 4.0.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus