Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Raksasa yang Bangun dari Tidur

18 Februari 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bak raksasa tidur yang kini menggeliat bangun, kebangkitan industri mobil Cina sungguh mencengangkan. Bayangkan, sebelum 1979, Negeri Tirai Bambu hanya menghasilkan 160 ribu kendaraan tiap tahunnya. Dari jumlah itu, mayoritas masih berupa bus dan truk. Namun, hanya dalam 20 tahun, di sana sudah berdiri 123 perusahaan dengan 200 pabrik perakitan mobil. Kapasitas produksinya pun sungguh menakjubkan. Setiap pabrik perakitan kecil mampu menghasilkan 100 ribu unit mobil setahun. Sedangkan pabrik modern hasil patungan dengan mitra asing bisa membuat 150 ribu unit per tahun. Mobil yang dihasilkan pun kini tak lagi sebatas bus dan truk, tapi meliputi juga sedan mewah dan kendaraan keluarga. Namun, bukan berarti kemajuan industri mobil Cina berlangsung lancar seperti aliran Sungai Kuning. Pada 1996 dan 1997, gerak maju mereka agak terbendung karena beberapa perusahaan besar patungan menarik diri, antara lain Mercedes Benz dan Peugeot. Padahal, usaha perakitan mobil joint venture itu tulang punggung industri mobil Cina. Selain Mercy dan Peugeot, mitra asing bagi industri mobil Cina adalah Daimler-Chrysler, Suzuki, VW, Honda, General Motor, dan Subaru. Mengapa para mitra asing itu menarik diri? Buruknya kualitas komponen lokal dan matinya jaringan distribusi dituding sebagai penyebab utama. Akibat langkah mundur itu, terjadi penurunan produksi dalam jumlah besar. Di tahun 1996, total produksi hanya mencapai 1.430.000. Padahal pada 1995 mencapai 1.490.000. Sedangkan jumlah mobil pribadi mencapai 250 ribu di tahun 1994, 400 ribu pada tahun 1995, dan 420 ribu pada 1996. Untung, pemerintah Cina sigap berbenah. Mulai tahun ini, para "dewa" di Beijing berencana mendukung produsen mobil domestik dan asing dengan memberikan bantuan US$ 12 miliar selama lima sampai delapan tahun mendatang. Dengan investasi sebesar itu, jangan kaget bila Cina bakal terus menggebrak produksinya secara massal. Diduga, berkat produksi besar-besaran itulah harga mobil Cina relatif bisa lebih murah ketimbang buatan negara lain. Hanya, masih mengundang tanya, ke mana hasil produksi yang begitu besar itu dipasarkan? Soalnya, penjualan mobil di Cina sendiri cuma 500 ribu hingga 625 ribu unit per tahun. Nah, salah satu upaya menggenjot ekspor adalah dengan menyelenggarakan pameran perdagangan dan industri mobil terbesar di Beijing, Juni 2000 lalu. Peserta pameran saat itu mencapai 900 lembaga dan perorangan, yang memajang 250 kendaraan produksi lokal dan 180 mobil buatan asing. Penyelenggaraan pameran itu disebut-sebut juga merupakan cara Cina untuk masuk Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Boleh jadi, mobil-mobil bekas "model" di pameran otomotif itu pula yang kini bakal menyerbu Indonesia. Setidaknya ada lima merek yang sudah disebut-sebut bakal segera masuk pada April mendatang, yaitu Changan, Wuling, Huang Hai, Jac Jianghuai, dan Zhongguo Jiangnan. Mobil-mobil Cina itu kebanyakan dari jenis minibus dan bak terbuka. Sehingga, muncul dugaan, mereka terutama ingin bertarung di pasar menengah-bawah dan kawasan pedesaan. Atau, jangan-jangan minibus dan mobil bak terbuka itu cuma berfungsi sebagai vorrijder? Berikutnya, kita akan melihat sedan-sedan mewah Cina yang bakal meluncur di jalanan Jakarta dan kota-kota besar Indonesia lainnya, berdampingan dengan mobil-mobil Jepang, Eropa, dan Korea, yang sudah lebih dulu masuk. N.D., Muzayin N. Arifin Nur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus