Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Realisasi Investasi di Jawa Tengah Tembus Rp 30,19 Triliun, Terbanyak dari Mana?

Nilai realisasi investasi di Jawa Tengah sepanjang semester pertama tahun 2022 mencapai Rp 39,19 triliun.

30 Agustus 2022 | 22.30 WIB

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tiga kiri) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juni 2022. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat kepresidenan
Perbesar
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tiga kiri) di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu, 8 Juni 2022. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Semarang - Nilai realisasi investasi sepanjang semester pertama tahun 2022 di Jawa Tengah mencapai Rp 39,19 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah Ratna Kawuri mengatakan investasi itu bersumber dari realisasi non usaha mikro dan kecil atau UMK berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal senilai Rp 27,02 triliun dan UMK sebesar Rp 12,17 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Investasi di sektor non UMK didominasi penanaman modal asing atau PMA. Tercatat realisasi PMA Rp 16,3 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp 10,72 triliun.

Jepang menjadi negara penyumbang investasi tertinggi di Jawa Tengah senilai US$ 525.209. Nilai itu 46,23 persen dari total investasi di Jateng pada semester pertama 2022. Kemudian disusul Korea Selatan dengan nilai US$ 166.410, Singapura US$ 85.183, Hong Kong US$ 60.850, dan Cina US$ 54.790.

Ratna mengatakan, pada periode yang sama jumlah tenaga kerja yang terserap ada 116.067 pekerja. "Dengan jumlah proyek mencapai 8.298," kata dia pada Selasa, 30 Agustus 2022.

Jumlah itu melebihi serapan pekerja di Jawa Tengah sebelum pandemi Covid-19 melanda. Pada 2018 lalu tercatat serapan tenaga kerja 112.883 pekerja dan 2019 terserap 114.743 pekerja. 

Menurut Ratna, alasan investor menanamkan modal di Jateng karena ketersediaan infrastruktur dan tenaga kerja. "Iklim usaha kondusif didukung oleh sifat dan sikap pekerja asal Jawa Tengah yang baik," ujarnya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

RR Ariyani

RR Ariyani

Lulus dari Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun 2000. Bergabung dengan Tempo pada tahun 2004. Kini menulis untuk desk ekonomi dan bisnis yang mencakup isu makro ekonomi, finansial, korporasi, sektor riil hingga investasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus