Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rekam Jejak James Riady, Bos Lippo yang Dipanggil DPR Hari Ini karena Kasus Meikarta

James Riady, putra konglomerat Mochtar Riady dipanggil DPR hari ini karena kasus apartemen Meikarta. Seperti apa rekam jejak James Riady selama ini?

13 Februari 2023 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
CEO Lippo Group James Riady bersiap menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 30 Oktober 2018. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Komisaris Lippo Group James Riady dipanggil Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait sengkarut masalah apartemen Meikarta pada hari ini, Senin, 13 Februari 2023. Nama James yang disebut-sebut DPR karena dianggap ikut menjalankan bisnis Lippo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu sempat memanggil manajemen PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang merupakan pengembang Meikarta. Namun, manajemen tak hadir tanpa keterangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade pun mengusulkan pemanggilan pemilik langsung properti ini. "Pimpinan saya usulkan bukan Meikarta lagi yang dipanggil, tapi langsung pemilik perusahaan Keluarga (James) Riady harus kita undang," ujarnya beberapa waktu lalu. Rencananya pemanggilan akan dilakukan pada hari ini, tanggal 13 Februari 2023.

Menurut Andre, manajemen Meikarta hanya berperan sebagai pegawai. Sementara pengambilan keputusan, kata Andre, ada di tangan keluarga besar James Riady.

"Manajemen Meikarta kan pegawai. Kita undang saja konglomerasinya langsung, karena diduga yang ambil keputusan keluarga besar itu, bukan lagi pegawai-pegawainya di PT MSU," jelas Andre.

Seperti diketahui, PT MSU merupakan anak usaha PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) yang dimiliki oleh Mochtar Riady. Presiden Komisaris dari Lippo Group memiliki putra pertama yang bernama James Riady.

James lahir di Jakarta pada 7 Januari 1957 di Jakarta. Pemilik nama lengkap James Tjahaja Riady itu merupakan anak dari Mochtar Riady seorang bankir kenamaan asal Indonesia pendiri Lippo Group dan ibunya bernama Suryawati Lidya.

Nama James tidak setenar ayahnya, Mochtar. Saat masih anak-anak, James sudah dikirim ayahnya ke Macau untuk sekolah. Diolah dari berbagai sumber, James diajarkan untuk hidup mandiri oleh Mochtar Riady.

Selanjutnya: Setelah empat tahun bersekolah di Macau, James ...

Setelah empat tahun bersekolah di Macau, James pindah ke Australia dan kuliah di University of Melbourne. Di Negeri Kanguru ini, ia tinggal selama delapan tahun untuk menamatkan kuliahnya di University of Melbourne, Australia.

Pada tahun 1977, James terjun ke dunia bisnis Perbankan di Amerika Serikat. Dalam beberapa artikel mengenai biografi maupun profil James Riady, diketahui bahwa pertama kali ia bekerja di Irving Trust Banking Company saat berusia 18 tahun.

Hanya bertahan setahun, James kemudian pindah ke wilayah Arkansas dan mendirikan sebuah bank bernama Worthen Bank dengan modal US$ 20 juta. Di tempat inilah ia berkenalan dengan Jack Steven, sahabat karib ayahnya. Jack Steven dikenal sebagai seorang bankir kenamaan asal Arkansas.

Dikabarkan pula, James Riady pernah membantu mantan presiden Amerika Jimmy Carter dan Bert Lance dalam menjual saham mereka di National Bank of Georgia. James diketahui berminat membeli saham dari Carter dan Lance. Namun kesepakatan antara James dan Carter itu tak pernah diwujudkan.

Adanya hubungan antara keluarga James Riady dengan Stephens Inc, membuat James bisa berkenalan dengan Gubernur Arkansas Bill Clinton, kala itu, yang kemudian menjadi Presiden Amerika Serikat.

Pada tahun 1984, James Riady ditunjuk sebagai Presiden Direktur Worthen Bank. Selain itu, istri Bill Clinton yakni Hilary Clinton juga menjadi pengacara dari bank yang dipimpin James. Hal ini menunjukkan hubungan kedekatan antara Clinton dan keluarga Riady.

Setelah beberapa tahun, James Riady kemudian pindah ke Los Angeles dan menjalankan cabang dari Lippo Bank. Meski begitu, perkembangan Lippo Bank di Los Angeles kurang baik, terbukti dengan adanya kredit macet serta pelanggaran undang-undang mengenai pencucian uang.

Ketika Bill Clinton menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat pada tahun 1992, James Riady ikut menggelontorkan dana kampanye untuk calon presiden Amerika Serikat tersebut. Grup Lippo konon telah memberikan lebih dari US$ 475.000 sejak tahun 1991 kepada partai Demokrat sebagai partai pendukung Bill Clinton.

Selanjutnya: Terpilihnya Bill Clinton sebagai Presiden ...

Terpilihnya Bill Clinton sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1993 menjadi sebuah keuntungan besar bagi James dan Lippo Group. Hubungan dekatnya dengan Clinton dan Partai Demokrat ketika itu membuatnya diberikan akses untuk kemudahan berbisnis dan akses ke berbagai pejabat tinggi dan politikus di Amerika Serikat.

Namun pada tahun 2001, James Riady didakwa oleh pengadilan Los Angeles mengenai sumbangan dana ilegal untuk kampanye politik Amerika Serikat, ia kemudian mengaku bersalah dan akhirnya membayar denda sekitar US$ 8,6 juta atas kasus dana kampanye.

Di bawah kendalinya, Lippo Group menjelma sebagai kerajaan bisnis dengan cabang yang tersebar luas di Indonesia maupun di mancanegara.

Selain berbisnis, ia juga mendirikan Sekolah Pelita Harapan dan Universitas Pelita Harapan sebagai usahanya di mengembangkan sektor pendidikan.

Ia juga mendirikan Rumah Sakit Siloam Hospital di sektor kesehatan. Selain itu ia juga pernah tercatat sebagai ketua dibidang pendanaan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan membuat Lippo sebagai sponsor utama saat pertandingan Bulutangkis di Hong Kong.

James Riady diketahui menikah dengan Aileen Hambali. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai empat anak: John Riady, Stephanie Riady, Caroline Riady dan Henry Riady.

Menurut majalah Forbes tahun 2022, kekayaan bersih dari James Riady beserta keluarga ditaksir senilai US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,6 triliun dan masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus