Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Relokasi Pabrik ke Indonesia, Tujuh Perusahaan Investasi Rp 12 T

Sebanyak tujuh perusahaan resmi memindahkan pabrik mereka dari Cina ke Indonesia.

21 Juli 2020 | 17.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam acara groundbreaking virtual PT Meiloon Technology Indonesia di Subang, Jawa Barat, Selasa, 21 Juli 2020. Sumber: BKPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tujuh perusahaan resmi memindahkan pabrik mereka dari Cina ke Indonesia. Jika ditotal, ketujuh perusahaan ini menggelontoran investasi mencapai US$ 850 juta atau setara Rp 12,4 triliun(kurs Rp 14.700 per dolar Amerika Serikat). Lalu ketujuhnya direncanakan menyerap hingga 30 ribu tenaga kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia turun tangan membantu proses perizinan ketujuh perusahaan. Bagi dia, investasi semacam ini mempunyai tujuan untuk memberikan lebih banyak lapangan kerja di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini mampu mengembangkan kawasan ekonomi baru," kata dia dalam acara groundbreaking salah satu perusahaan yaitu PT Meiloon Technology Indonesia yang ditayangkan secara virtual, Selasa, 21 Juli 2020.

Kabar relokasi ini sudah disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak akhir bulan lalu."Hari ini, saya senang, sudah ada tujuh perusahaan yang masuk. Ini sudah pasti ini," ujar Jokowi via telekonferensi dari Kawasan Industri Terpadu Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Selasa, 30 Juni 2020.

Adapun rincian investasi dan rencana serapan tenaga kerja dari ketujuh perusahan tersebut yaitu:

1. PT Meiloon Technology Indonesia (Taiwan)

Perusahaan ini berdiri sejak 1973 di Taiwan dengan nama induk Meiloon Industrial Co, Ltd. Meiloon sudah tercatat melantai di Taiwan Stock Exchange.

Mereka memiliki tiga pabrik, yaitu di Taiwan, Suzhou dan Guangdong di Cina. Setelah melakukan survei lokasi, mereka akhirnya memutuskan untuk merelokasi pabrik di Suzhou ke ke Subang, Jawa Barat.

Investasi yang digelontorkan mencapai US$ 90 juta dan
rencananya akan menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja. Proses produksi ditargetkan mulai berjalan semester II 2020.

Perusahaan ini bergerak di bidang Original Design Manufacturer (ODM) dan Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk produk high end audio systems dan loudspekers. Adapun 100 persen dari hasil produksi ditujukan untuk pasar internasional alias ekspor.

2. PT Sagami Indonesia (Jepang)

Perusahaan ini berdiri sejak 1956 di Jepang dengan nama induk Sagami Elec Co, Ltd. Mereka memiliki pabrik di Malaysia, Amerika Serikat, Cina, dan Indonesia. Berbeda dengan Meiloon, PT Sagami Indonesia sudah berdiri sejak 2012.

Pabrik mereka sudah beroperasi di Tanjung Morowa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Sehingga, relokasi ini akan menjadi pabrik kedua Sagami di Indonesia. Kabar ini pun sudah disampaikan pihak Sagami sejak akhir 2018.

Sagami pun memindahkan salah satu pabrik mereka yang semula berada di Shenzhen, Cina ke Medan, Sumatera Utara. Investasi yang digelontorkan untuk relokasi ini mencapai US$ 50 juta. Alasannya yaitu biaya pabrik dan tenaga kerja di Indonesia lebih kompetitif daripada Cina.

Perusahaan ini rencananya akan menyerap sekitar 6.500 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang elektronika untuk komponen kendaraan bermotor. Rencananya, pabrik baru ini akan mengeskpor produk senilai US$ 52,5 juta per tahunnya. Target produksi yaitu Januari 2021.

3. PT CDS Asia (Amerika Serikat)

Perusaan ini berdiri sejak 1999 di Amerika Serikat dengan nama induk Alpan Lighting Products, Inc. Mereka memiliki pabrik di Malaysia, Cina, dan Hong Kong.

Mereka memindahkan pabrik dari Xiamen, Cina ke Kawasan Industri Wijayakusuma, Jawa Tengah. Alasannya karena tarif impor produk mereka dari Indonesia ke Amerika hanya 0 persen. Sementara dari Cina ke Amerika mencapai 25 persen. Untuk merelokasi pabrik, Investasi yang digelontorkan mencapai US$ 14 juta.

Perusahaan ini rencananya akan menyerap sekitar 3.500 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang industri lampu tenaga surya. Target produksi yaitu Januari 2021 dan 100 persen akan dieskpor.

4. PT Kenda Rubber Indonesia (Taiwan)

Perusahaan ini berdiri sejak 1962 di Taiwan dengan nama induk Kenda Tire Co, Ltd. Mereka sudah tercatat di Taiwan Stock Exchange sejak 1985.

Mereka punya pabrik di Cina, Vietnam, Amerika Serikat, Jerman, dan Indonesia. Sehingga, relokasi ini akan menambah kapasitas produksi Kenda di Indonesia yang saat ini sudah beroperasi di Serang, Banten.

Investasi yang digelontorkan mencapai US$ 150 juta. Alasan relokasi adalah karena peningkatan permintaan di pasar Indonesia. Relokasi dilakukan dari Shenzhen, Cina ke lokasi pabrik saat ini, Serang.

Perusahaan ini rencananya akan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di industri ban sepeda, mobil, hingga truk. 60 persen dari produksi ditujukan untuk pasar ekspor.

5. PT Denso Indonesia (Jepang)

Perusahaan ini berdiri sejak 1949 di Jepang dengan nama induk Denso Co, Ltd. Perusahan ini sebelumnya merupakan bagian dari Toyota Motor Co, Ltd. Denso pun sebelumnya sudah punya pabrik di Jawa Barat.

Investasi yang digelontorkan mencapai US$ 138 juta. Alasan relokasi adalah karena Indonesia dinilai sebagai lokasi terbaik setelah melaukan riset ke berbagai negara di kawasan ASEAN. Relokasi dilakukan dari Jepang ke lokasi Bekasi, Jawa Barat.

Perusahaan ini rencananya akan menyerap sekitar 1.050 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang suku cadang kendaraan bermotor. Target produksi Desember 2020 dan 95 persen untuk ekspor.

6. PT Panasonic Manufacturing Indonesia (Jepang)

Perusahan ini berdiri sejak 1935 di Jepang dengan nama induk Panasonic Co. Mereka juga bukanlah perusahaan baru di Indonesia dan sudah memiliki pabrik di Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Investasi yang digelontorkan mencapai US$ 30 juta. Alasan relokasi adalah karena ingin menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor bagi beberapa kategori produk home appliances. Relokasi dilakukan dari pabrik mereka di Cina, Taiwan, Thailand, dan Malaysia ke Jakarta Timur.

Perusahaan ini rencananya akan menyerap sekitar 1.940 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang industri elektronika. Target produksi US$ 30 juta per tahun (tambahan) dan ekspor US$ 6 juta per tahun.

7. PT LG Electronics Indonesia (Korea Selatan)

Perusahan ini berdiri sejak 2002 di Korea Selatan dengan nama induk LG Electronics Inc. Mereka juga bukanlah perusahaan baru di Indonesia dan sudah memiliki pabrik Jakarta dan Banten.

Investasi yang digelontorkan mencapai US$ 378 juta. Alasan relokasi adalah karena ingin menjadikan Indonesia sebagai regional hub baru yang menjangkau pasar Asia dan Australia. Relokasi dilakukan dari Korea Selatan ke Cibitung, Bekasi.

Perusahaan ini rencananya akan menyerap sekitar 6.010 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang industri perlengkapan elektronik. Target produksi Semester II 2020 dan 95 persen untuk ekspor.

FAJAR PEBRIANTO

Fajar Pebrianto

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus