Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Resesi Kian Dekat, Simak 7 Hal Penting yang Harus Anda Siapkan

Apa saja yang harus dilakukan khususnya untuk memastikan keuangan Anda dalam kondisi baik bahkan jika ekonomi memasuki masa resesi?

23 September 2020 | 17.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Proyeksi resesi yang akan terjadi semakin terang saat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan revisi prediksi pemerintah teranyar tentang kondisi perekonomian nasional. Bila sebelumnya pemerintah masih optimistis, namun kemarin bendahara umum negara tersebut menyebutkan perkiraan pemerintah soal pertumbuhan ekonomi bakal minus 2,9 persen di kuartal ketiga tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Artinya dalam dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi di bawah 0 persen dan secara teknikal perekonomian sudah memasuki resesi. Namun resesi tak hanya dialami Indonesia, sejumlah negara bahkan sudah menghadapinya beberapa waktu sebelum ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu, apa saja yang harus dilakukan khususnya untuk memastikan keuangan Anda dalam kondisi baik bahkan jika ekonomi goyah? Forbes mencatat sedikitnya ada tujuh langkah yang bisa disiapkan, yakni:

1. Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa

Jika ada anak, pasangan atau anggota keluarga lain yang bergantung pada penghasilan Anda saat ini dan di masa depan, maka asuransi memegang peranan sangat penting. Anda perlu memastikan bahwa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang dimiliki telah memadai. Perhatikan juga asuransi jiwa dimiliki melalui perusahaan Anda.

Saat membeli asuransi jiwa individu, asuransi jiwa berjangka kemungkinan adalah pilihan terbaik. Bila anak-anak masih kecil, pertimbangkan kebijakan jangka waktu 20 tahun. Bila perlu, Anda bisa membandingkan tarif premi yang ditawarkan sejumlah perusahaan asuransi secara online.

Alasan lain untuk mendapatkan polis kehidupan berjangka sekarang adalah karena Anda mungkin tidak sehat di masa depan. Selain itu, akan ada penghematan jika Anda menetapkan premi yang lebih rendah sekarang saat dalam keadaan sehat.

2. Top Up Dana Darurat Anda

Yang juga penting saat ekonomi tidak stabil adalah kepastian memiliki biaya hidup selama 3-6 bulan ke depan dan disimpan dalam bentuk dana darurat. Dana darurat di rekening tabungan ini penting sebagai bantalan jika ada keperluan mendesak di samping kewajiban membayar makanan, keperluan mobil, obat-obatan, atau cicilan.

3. Pangkas Biaya Overhead

Yang harus diperhatikan saat kebutuhan paket telepon yang bagus, WiFi yang solid, dan banyak konten untuk ditonton di TV dirasa semakin penting, ada baiknya Anda mengevaluasi biaya yang dikeluarkan. Caranya dengan membandingkan biaya paket telepon seluler dengan beberapa operator telepon dan memilih yang termurah. 

Hal mudah lainnya adalah mengidentifikasi pembelian besar yang sering Anda lakukan. Bagi sebagian orang bisa dari biaya pembelian lensa kontak, cairan pembersih wajah, atau tagihan platform streaming berbayar. Penghematan berulang ini akan bertambah seiring waktu dan alternatif yang lebih murah dapat menghemat jutaan rupiah per tahun.

4. Tambah Penghasilan Anda

Jika upaya penghematan telah dilakukan dan Anda benar-benar khawatir tentang masa ekonomi sulit di masa depan, maka perlu dipikirkan upaya meningkatkan penghasilan sebagai antisipasi.

Beberapa blog atau artikel tentang manajemen keuangan pribadi sedang melihat adanya demam bisnis sampingan. Namun jangan sampai Anda mengabaikan aset terpenting, yakni pekerjaan Anda saat ini. Manfaatkan kesempatan lembur dan bekerja keras untuk mendapatkan promosi bila dirasa jauh lebih bermanfaat untuk meningkatkan penghasilan Anda.

5. Bayar Utang Berbunga Tinggi

Sebisa mungkin Anda menyegerakan pembayaran utang berbunga tinggi saat ini. Dengan begitu, tekanan arus kas Anda bisa ditekan bila ada masalah keuangan.

Salah satu yang bisa dilakukan adalah membayar tagihan kartu kredit bernominal besar setiap bulan. Hal ini akan membantu Anda tetap berada di kondisi aman sampai semua krisis beres.

6. Terus Berinvestasi

Ada sebagian pihak yang cenderung menjauhi pasar saham ketika kinerjanya jeblok di masa pandemi, ditambah lagi ada kepanikan yang melanda. Tapi sejatinya investasi terbaik adalah jika dilakukan secara teratur.

Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan mengatur agar investasi dilakukan secara autopilot. Anda dapat melakukan ini dengan melakukan transfer berulang ke akun pensiun atau akun broker Anda.

7. Tingkatkan Skor Kredit Anda

Di tengah resesi, harga properti mulai turun sehingga inilah saat yang tepat untuk membeli rumah pertama. Namun di sisi lain, mendapatkan kredit di masa resesi menjadi lebih rumit.

Hal penting di sini adalah meskipun resesi, tetaplah berupaya membeli rumah meskipun dengan cara kredit agar menambah poin kredit diri Anda. Karena di masa mendatang para pemberi pinjaman hanya akan memberi kredit pada seseorang yang memiliki skor kredit yang tinggi. 

BISNIS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus