Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Retak Akibat Gempa Sumedang, PUPR Pastikan Terowongan Kembar Tol Cisumdawu Aman

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan Terowongan Kembar di Tol Cisumdawu dalam kondisi aman.

1 Januari 2024 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kendaraan melintasi terowongan kembar di jalur fungsional Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu 7 Mei 2022. Polres Sumedang membuka jalur fungsional Jalan Tol Cisumdawu hingga Minggu 8 Mei 2022 guna mencegah terjadinya kemacetan di jalur arteri Sumedang-Bandung pada arus balik Lebaran 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan  Terowongan Kembar di Tol Cisumdawu dalam kondisi aman. Sebelumnya diberitakan, terowongan tersebut mengalami retakan akibat gempa bumi yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu, 31 Desember 2023.

Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Fahmi Aldiamar memastikan hal tersebut setelah melakukan pengecekan di kedua lokasi terowongan.  "Dapat kami sampaikan terowongan dalam kondisi aman, dapat dilalui pengguna jalan," kata Fahmi melalui keterangan videonya, Senin, 1 Januari 2024.  

Fahmi membenarkan adanya beberapa keretakan di terowongan, yang mesti diperbaiki. "Tapi hanya perbaikan minor dan ini juga dilakukan dengan cepat," ujarnya. 

Gempa bumi di Sumedang terjadi menjelang pergantian tahun 2023 ke 2024. Bahkan, gempa terhitung sebanyak tiga kali, yakni gempa berkekuatan 4.1 magnitudo pada pukul 14.33; 3.4 magnitudo pada pukul 15.38; dan 4.8 magnitudo pada pukul 20.34.

"Gempa bumi yang 4.8 (ketiga) menyebabkan sedikit keretakan di dinding Terowongan Kembar Tol Cisumdawu," kata  Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, dikutip dari Antara. 

Adapun berdasarkan hasil analisis Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kejadian gempa bumi tersebut diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari. Hal ini disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG,

Menurut dataBadan Geologi, sesar Cileunyi-Tanjungsaru merupakan sesar mendatar mengiri. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles dan nilai laju bergeser antara 0,19-0,48 mm per tahun.

 


RIRI RAHAYU | ANTARA
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus