Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyebutkan tawaran yang disiapkan PT Pertamina (Persero) dalam proposal kontrak wilayah kerja atau Blok Rokan cukup kompetitif. Ia mengaku pihaknya sudah membicarakan prospek blok migas itu dengan perusahaan pelat merah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertamina ikut bidding dan harapannya bisa menang. Harapannya bisa memberikan bidding yang kompetitif karena kami sebagai pemegang saham juga sudah bicara dengan Pertamina dan menganggap blok ini sangat bagus," katanya di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 31 Juli 2018.
Rini menjelaskan, Kementerian BUMN telah melakukan komunikasi dengan Pertamina dan meminta perseroan melakukan penghitungan dengan detail. "Pertamina sudah menghitung dengan detail dan mereka yakin bisa memberikan bidding yang kompetitif," ucapnya.
Seperti diketahui, Blok Rokan akan habis kontrak pada 2021. Saat ini, Rokan dikelola PT Chevron Pacific Indonesia. Beberapa hari lalu, proposal kontrak wilayah kerja Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia dan Pertamina sudah selesai dievaluasi tim evaluasi.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan ada perbedaan proyeksi produksi antara PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina (Persero). Perbedaan produksi itu pada gilirannya membuat net present value atau NPV-nya juga berbeda.
PT Chevron Pacific Indonesia sebelumnya sudah mengajukan proposal perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Rokan, Riau, pada Jumat, 20 Juli 2018. Chevron mengandalkan pengalaman dan teknologinya untuk dapat kembali mengelola sumur minyak yang bakal habis masa kontrak pada 2021 tersebut.
"Kami punya pengalaman di Blok Rokan serta memiliki operator yang berpengalaman dan pengetahuan lebih banyak tentang aset kami sendiri," tutur Manager Corporate Communications Danya Dewanti di Pekanbaru, Kamis, 26 Juli 2018.
Menurut Danya, Chevron memiliki teknologi yang cukup mumpuni dalam mengelola sumur minyak melalui teknologi injeksi uap (steamflood) di Duri sebagai lapangan terbesar di Blok Rokan serta terus mengoptimalkan injeksi air (waterflood) di lapangan Minas. "Serta teknologi digitalisasi terhadap berbagai sistem," ujarnya.
Adapun PT Pertamina (Persero) mengklaim siap mengelola Blok Rokan karena memiliki teknologi yang lebih baik. "Kami sudah mengerjakan yang sejenis di Siak," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito kepada Tempo, Senin, 30 Juli 2018.
Optimisme Pertamina itu ditunjang fakta bahwa Lapangan Siak berdampingan dengan Blok Rokan. Jadi dua lokasi itu memiliki kondisi geologi yang lebih-kurang sama. "Soal pendanaan juga tidak menjadi masalah karena lapangan sudah berproduksi 200 ribu BOPD (barrels of oil per day)," ucap Adiatma.