BISNIS properti agaknya masih terlalu berat untuk Robby Tjahyadi. Dua tahun lalu, ketika industri tekstil melemah, bos Kanindo itu mencoba banting setir ke bisnis properti. Maka, tahun lalu ia pun menggelar maket perkantoran Century Center di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Katanya ketika itu, gedung yang akan dibangun terjual hampir 100%. Sial bagi Robby, banyak pemesan belakangan mengundurkan diri. Akibatnya, gedung itu tak jadi dibangun. Bahkan kedua mitranya menjual saham mereka ke Kanindo. Kanindo lalu mendekati konglomerat Lippo untuk bekerja sama. Robby menawarkan 30% saham PT Yason Perdana (Century Center) untuk ditukar dengan saham PT Mayatexdian. Mayatexdian, perusahaan tekstil yang didirikan bos Lippo Group Mochtar Riady ini, ternyata sedang dalam kondisi kurang prima. Untuk pembuatan tekstilnya saja, ia harus mengimpor benang dari luar negeri. "Yang saya incar adalah kuota Mayatexdian," kata Robby terus terang. Kanindo, yang kini mempunyai industri pemintalan di Bawen (Jawa Tengah), belum bisa berkembang pesat karena hanya mengekspor ke negara-negara nonkuota. Upayanya untuk menerobos pasar AS dengan membeli perusahaan tekstil di Meksiko ternyata gagal. Tahir, menantu Mochtar Riady yang komisaris Mayatexdian, ternyata mau melepaskan sejumlah saham kepada Robby. November tahun lalu, Robby sudah memborong sekitar 12 juta saham Mayatexdian di pasar modal. Kini, Robby menguasai 70% saham Mayatexdian, sedangkan sahamnya di PT Yason Perdana masih 50%. Dia berharap bisa belajar bisnis properti dari Lippo Group.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini